Blora, SentralNews.Com – Kematian seorang wanita berinisial M (35) di salah satu kamar hotel di Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, membuat geger banyak orang. Pasalnya, wanita PSK itu meninggal karena dibunuh pria berambut gondrong.
Berdasarkan rekaman CCTV berdurasi 11 detik, ternyata selain pelakunya berambut gondrong, juga tubuhnya bertato. Terlihat pelaku berlari ke luar hotel tanpa mengenakan busana alias telanjang.
“Belum diketahui namanya, dgn memakai akun JEKY. Dgn ciri2, badan gempal, tinggi badan 165, rambut hitam gondrong sepunggung,” demikian keterangan tertulis dari Polres Blora yang tersebar luas di media sosial Grup WhatsApp. Garis polisi dipasang usai seorang perempuan ditemukan meninggal dunia di kamar hotel di Blora.
Dijelaskan, korban adalah sebagai PSK yang pada hari selasa (17/01/2023) pukul 03.00 WIB mendapat pelanggan melalui aplikasi Mi Chat yang dioperatori oleh saksi berinisial MAS (34), warga Karangjati, Blora.
Kemudian sekitar pukul 03.30 WIB, pelaku datang jalan kaki langsung naik ke kamar hotel nomor 323 yang ditempati korban (lantai 2). Sedangkan MAS sendiri menunggui bersama saksi lain di kamar hotel nomor 326 yang tidak jauh dari kamar korban.
Setelah 15 menit kemudian, pada saat saksi lain di kamar hotel nomor 311 posisi lantai 1, saksi saat itu akan naik ke lantai 2 dan sesampainya di tangga mendengar ada teriakan.
“Mau dibunuh Mau dibunuh,” tulis dalam keterangan itu.
Kemudian, saksi melihat pelaku keluar dari kamar hotel nomor 323 dalam keadaan telanjang dan berlumuran darah, lalu lari ke arah sudut depan kamar hotel nomor 326 dan turun meluncur melalui tiang, dan jatuh kemudian lari melompati pagar tembok.
“Saksi melihat didalam kamar korban, korban sudah dalam keadaan telungkup berlumuran darah. Selanjutnya saksi teriak dan minta bantuan ke resepsionis hotel,” tambah keterangan itu, menyebutkan adanya kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Tunjungan.
Diketahui, korban adalah warga Kelurahan Tempelan, Kecamatan Blora kota. Saat ini pihak kepolisian masih berupaya mencari keberadaan pelaku yang membunuh korban.
(Doni Kurniawan)