SentralNews, Bengkulu Selatan – Komisi II DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan turun ke lapangan untuk mengecek permasalahan pupuk bersubsidi yang selama ini banyak dikeluhkan petani, Selasa (31/1).
Rombongan Komisi II dipimpin Ketua Komisi, Holman, S.E diikuti Anggota Komisi II, Edwien Alfha, S.H, Susman Hadi, S.P, M.M, dan Supardi, S.Sos. Ada dua lokasi yang didatangi, yakni Desa Lawang Agung Kecamatan Kedurang dan Desa Suka Rami Kecamatan Air Nipis.
Dalam kegiatan tersebut, Komisi II berbincang langsung dengan pengurus kelompok tani, pemilik gudang pupuk, petani, dan pemerintah desa setempat untuk mendengarkan penjelasan terkait permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi yang sering terjadi selama ini.
Ada beberapa permasalahan pupuk bersubsidi yang disampaikan ke Komisi II. Diantaranya sering keterlambatan distribusi pupuk yang tidak sesuai dengan musim penggarapan lahan. Misalnya saat musim tanam pupuk bersubsidi belum ada, petani terpaksa membeli pupuk non subsidi.
Kemudian minimnya kuota pupuk bersubsidi, akibatnya banyak petani yang tidak kebagian jatah pupuk bersubsidi. Padahal pupuk sangat diperlukan untuk kebutuhan tanaman agar hasil melimpah. Petani juga mengeluhkan sulitnya prosedur mendapatkan pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani.
Komisi II akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan memanggil pihak-pihak terkait, diantaranya BPP, PPL, Dinas Pertanian, dan Bank Mandiri. Hal itu untuk mendapat penjelasan terkait permasalahan pupuk bersubsidi.
“Temuan kami turun ke lapangan ini akan segera ditindaklanjuti. Minggu depan akan dipanggil pihak-pihak terkait. Permasalahan pupuk bersubsidi ini perlu segera diselesaikan, karena ini menyangkut kebutuhan para petani,” kata Ketua Komisi II, Holman. [adv]