Mamasa,SentralNews.com – Diperkirakan 20 orang emak-emak menjadi korban penipuan arisan bodong di Mamasa.
Kejadian ini terjadi di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sul-Bar). Hal ini di ungkapkan langsung oleh salah satu korban yang berinisial AN , Selasa , (28/02/ 2023).
An mengatakan, Yunita pelaku atau selaku owner dari arisan tersebut menipu dengan dalil membentuk beberapa kelompok arisan berupa barang seperti kulkas, mesin cuci, dan perabot rumah tangga lainnya, dan juga membentuk kelompok arisan berupa uang tunai sehingga para korban tertarik untuk mengikuti arisan tersebut.
“Arisan ini awalnya bejalan lancar dan sudah lama berjalan dan baru bermasalah beberapa bulan terakhir. Saya masuk dalam kelompok arisan barang mesin cuci, dan saya sudah menyetor uang tunai kepemilik arisan melalui no rekeningnya dan totalnya Rp 1.700.000.
Setelah bermasalah pemilik arisan tersebut meminta kepada membernya untuk mengembalikan uang mereka, dengan alasan ada masalah tetapi hingga saat ini uang para korban tersebut tak kunjung dikembalikan pelaku owner arisan itu.
An juga mengaku dirinya tertipu arisan tersebut berjumlah Rp 1,700.00, tidak hanya itu para korban lain nya pun mengaku tertipu jutaan rupiah yang diduga dibawa oleh pelaku arisan bodong tersebut. Dan jika ditotal dari kerugian seluruh korban mencapai puluhan
juta rupiah.
“Teman yang lain ada yang 2 juta, ada yang 1,7 juta, dan ada juga yang 1,8 juta dan 2,8 juta serta masih banyak lagi dari teman teman yang lain,” ungkapnya.
Saat ini para korban akan melaporkan kasus arisan bodong tersebut ke pihak kepolisian, untuk menemui titik terang. Pasalnya pelaku arisan bodong ini hanya memberi janji-janji palsu untuk mengembalikan uang tersebut.
“Kami akan laporkan pemilik arisan itu karna kami selalu dijanji untuk mengembalikan uang kerugian kami, kami sudah cukup sabar dan memberi dia kesempatan tetapi tidak ada untuk itu kami akan laporkan dia,”tandasnya
“Awalnya saya kira cuman saya yang kena tipu tetapi setelah saya lihat akun facebooknya ternyata banyak yang menagih atau meminta uangnya kembali, mereka juga menjadi korban arisan yang pelaku jalankan,” tambahnya
“Tadi kami sudah melapor ke pihak kepolisian. Tapi polisi meminta kami untuk berkumpul bersama-sama melaporkan kasus ini. Jadi nanti kalo memang tidak ada titik terang, para korban akan melaporkan kembali,” tutupnya (Skr).