Ketua Dekranasda : Kita Harus Bangga Gunakan Produk Kerajinan Lokal

BULUNGAN,SentralNews.com  – Pemerintah Kabupaten Bulungan melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bulungan dalam rangka Pelatihan Membantik Motif Khas Bulungan resmi di tutup oleh Sri Nurhandayani Syarwani, Senin (13/2/2023).

Sri Nurhandayani Syarwani sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bulungan, menutup pelatihan membatik motif khas Bulungan yang berlangsung sejak 7 Februari 2023 di Aula Rumah Jabatan Bupati pada Senin (13/2).

Melalui kegiatan ini Sri Nurhandayani diingatkan, jangan sampai produk lokal dibuat di luar daerah asalnya. “Atau sebaliknya penduduk lokal kita tidak mengetahui atau tidak bangga menggunakan hasil kerajinan daerahnya sendiri,” ujarnya dalam kegiatan pelatihan yang diikuti para pengrajin batik dan pelaku Industri Kecil dan Menengah di Bulungan.

Ketua Dekranasda mengajak semua pihak bersinergi menjaga warisan leluhur dari daerah. Kemudian produk-produk kerajinan lokal sebaiknya diproduksi di daerah asal lalu dipasarkan dan digunakan atau dipakai di seluruh dunia.

“Produk kerajinan lokal harus bisa menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri, kita harus bangga menggunakannya. Maka dengan demikian warisan nenek moyang kita akan terjaga kelestariannya,” tegasnya.

Ketua Dekranasda juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada OPD, para instruktur dan para peserta yang telah mengikuti pelatihan membatik dari pertama hingga selesai, sebagai salah satu ikhtiar agar dapat meningkatkan teknis produksi, desain maupun manajemen produksi dan pemasaran batik di Bulungan.

Harapan kegiatan pelatihan dapat meningkatkan semangat para pengrajin batik di Bulungan untuk terus berkarya, berproduksi dan berkreatifitas.

“Saya yakin dan percaya, potensi kerajinan batik di Bulungan dapat dieksplorasi dengan maksimal, salah satunya melalui kegiatan ini yang bertujuan meningkatkan kualitas, baik produk maupun sumber daya manusianya, agar bisa kreatif dan inovatif,” pungkasnya. (AS)