Lakukan pembangunan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten kepahiang belum memprioritaskan jalan menuju objek wisata yang akan di bangun pada anggaran 2023, hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran disebut menjadi kendalanya .
“Untuk pembangunan jalan tahun 2023 kita dapat kuncuran DAK Rp.20 Miliar dan APBD Rp. 10 Miliar ,tapi tidak ada jalan menuju objek wisata “, ungkap kepala Dinas PUPR Rudi Suhaloho, Jum’at (10/3/2023).
Rudi menyampaikan, selaku leading sector, Dinas PUPR membuat skala prioritas jalan yang rusak berat dan membahayakan lebih diutamakan di bangun.sedangkan untuk jalan-jalan menuju objek wisata ,salah satunya jalan menuju Waterbom kabawetan ,menurut Rudi ,sudah diajukan pengangarannya.
Rudi juga menerangkan, bahwa total jalan di kabupaten Kepahiang sepanjang 500 KM.kondisi jalan yang sedang dan baik 40% dan 60% dalam keadaan rusak ringan dan rusak sedang.
“Artinya 300 KM jalan layak di pakai. Dalam 1 tahun kita dapat anggaran DAK(Dana Alokasi Khusus).dari APBN paling Rp.20 Miliar”, terangnya.
Ditambahkan Rudi, “Dari dana APBD sekitar RP 2 sampai 5 miliyar, itu biasanya untuk menangani 25 sampai 30 Km,sementara kebutuhan kita 300 KM artinya anggaran kita sangat minim”.
Rudi juga menyebutkan,dari APBD yang Rp.10 Miliar akan di bangun jalan Hotmix di kecamatan Merigi,Ujan Mas,Bermani Ilir ,kabawetan,Muara kemumu dan tebat karai.
“Untuk Kegiatan yang bersumber dari APBD.harus melalui proses Budgeting pihak legislatif. beda dengan dana DAK yang titik kegiatannya sudah di SK langsung kementerian sesuai usulan. DAK juga peruntukannya hanya di perbolehkan rehap dan peningkatan jalan .tidak boleh untuk buka badan jalan “,ungkap Rudi. (Adv)