Berikan Kenyamanan Pada Pemudik, PUPR Provinsi Perbaiki Jalan di Sejumlah Titik

Bengkulu, Sentralnews.com – Pemeliharaan dan perbaikan jalan Provinsi Bengkulu di ruas jalan Kabupaten dan Kota mulai dikerjakan menjelang mudik hari Raya Idul Fitri 1444 H.

Pemeliharaan dan perbaikan ini merupakan salah satu upaya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan sekaligus menghindari kondisi jalan yang semakin rusak parah.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso mengatakan, pihaknya saat ini terus mengerjakan perbaikan jalan di beberapa ruas jalan kewenangan provinsi di Wilayah Kabupaten/Kota.

”Mulai dari Kabupaten Rejang Lebong yakni ruas Simpang Lebong hingga STAIN sedang dikerjakan, lalu di Kepahiang untuk ruas arah ke Provinsi Sumatera Selatan juga bakal dikerjakan,” ungkap Tejo Suroso, Sabtu (8/4/2023).

Kemudian, terkait ruas jalan provinsi yang ada di dalam Kota Bengkulu saat ini sedang dikerjakan perbaikannya, seperti di ruas jalan Jenggalu yang sudah selesai tahap pengerjaan dan saat ini ruas jalan dari Simpang Lima Ratu Samban hingga Pagar Dewa juga sudah mulai dikerjakan.

”Di ruas jalan ini untuk kerusakan kecil-kecil sudah kita petakin dan tata, dan karena memang dalam pelaksanaan kita sangat tergantung dengan pihak ketiga terutama dalam penyediaan aspal, sehingga kita menunggu jatah untuk pelaksanaan. Jadi mohon maaf kepada pengguna jalan, jika ada jalan yang sudah dipetakan tapi belum dikerjakan,” tutur Tejo.

Sedangkan untuk wilayah Bengkulu Utara, Tejo menyebut, bahwa pengerjaan perbaikan jalan juga dimulai seperti ruas dari Tugu Polwan sampai dengan Argamakmur.

”Karena medannya berat jadi tidak bisa dilakukan tambal sulam, harus ada peningkatan dan saat ini hanya baru pengoralan,” ujar Tejo.

Dalam pemeliharaan dan perbaikan jalan rutin yang dilaksanakan, PUPR menganggarkan sekitar Rp 10 miliar untuk 9 Kabupaten dan 1 Kota dan perbaikan berfokus pada ruas jalan yang kondisinya memang membutuhkan penanganan cepat.

”Kalau pemeliharaan rutin kisarannya sekitar Rp 10 miliar, makanya ada yang Rp 700 atau Rp 500 juta, ini tergantung panjang lini yang ada,” demikian Tejo. (ADV)