Nganjuk, Sentralnews.com – Pemerintah kabupaten Nganjuk mempunyai banyak destinasi wisata, namun banyak warga masyarakat nganjuk belum mengetahui bahwa di Nganjuk juga memiliki sungai purba yaitu ” Sungai Garam” yang terletak di tengah hutan Desa Bangle , Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jum’at ( 02/06/2023)
Untuk diketahui bahwasanya Garam-garam yang menempel di bebatuan tersebut dibiarkan begitu saja, bahkan tidak ada satu warga pun yang mengambil untuk dibawa pulang untuk di konsumsi. Sehingga kondisinya tetap dan jumlahnya terus bertambah, semakin suhu cuaca panas semakin banyak garam yang ada menempel di bebatuan dan di sekeliling luasnya garam, bila di sentuh tangan secara langsung rasanya asin dan suhunya hangat.
Menurut Kepala Desa Bangle Tarminto bahwa, Konon katanya dulu “banyu mumbul” air naik itu artinya air yang naik dari permukaan tanah akan tetapi sumber airnya rasanya asin, dulunya sering ada ledakan dari dasar sungai dan munculnya garam tersebut di musim kemarau.
Untuk diketahui bersama bahwasanya garam-garam yang berada di bebatuan sekitaran matar air yang mengeluarkan gelembung tersebut tidak bisa di konsumsi karena di kategorikan garam mentah, di tahun 2019 sudah pernah di adakan penelitian dari geologi untuk meneliti seberapa tingkat bahaya air garam untuk di konsumsi manusia dan hewan ” tuturnya.
“Tarminto berharap, untuk kedepannya titik air hangat di sungai garam ini akan di bangun pembatas agar hewan ternak atau hewan liar tidak mengotori tempat tersebut, serta mengharap kepada Pemda setempat agar akses menuju kesungai garam ini ada perawatan karena jalan menuju sungai garam juga satu arah dengan prasasti bangle ” batu tulis” , Kades Berharap.
Pewarta: Prabowo