Para Pekerja Proyek Di Lengkapi APD,Pengerjaan Proyek Rehabilitasi Jembatan Dusun Josuman-Desa Nglinggo

Nganjuk, Sentralnews.com – Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu kebijakan yang harus diterapkan di setiap lingkungan kerja. Indonesia yang kini dikategorikan sebagai negara berkembang dimana era pembangunannya menjadi pusat perhatian, memerlukan hal ini sebagai bentuk kesadaran utama bagi pelaksana dan para pekerja.

Tidak bisa dipungkiri, bahwasanya pembangunan infrastruktur akan selalu ada baik di daerah kota maupun di pedesaan. Konstruksi yang dikerjakan dimulai dari tingkat paling sederhana sampai rumit. Tentunya hal ini membutuhkan kebijakan terkait K3 sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan.

Penyebaran informasi mengenai K3 di Indonesia masih dinilai kurang dengan dibuktikan data kecelakaan kerja akibat kelalaian pekerja yang tidak menerapkan hal tersebut masih tinggi. Padahal sistem K3 sendiri harus menjadi poin utama yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan kerja.

Hal ini tentunya menjadi sorotan pada salah satu desa di Kecamatan Gondang yaitu Dusun Josuman, Desa Nglinggo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dimana terdapat Pembangunan Rehabilitasi Jembatan Penghubung Dusun Josuman dengan Desa Nglinggo. Dengan ini Dinas PUPR kabupaten melalui CV. ANUGRAH MULTI KREASI sebagai Pelaksana jika dilihat kondisinya para pekerja sudah menerapkan safety first seperti menggunakan alat pelindung diri (APD). Alat pelindung diri yang paling minimal untuk digunakan yaitu helm proyek, safety shoes, rompi proyek dan papan informasi safety first.

Untuk di ketahui bersama bahwasanya dana yang di gunakan bersumber dari APBD Ta. 2023 sebesar Rp. 2.373.886.000 Dengan SPK 100 Hari Kalender.

Pada hari Sabtu, 05/08/2023 saat di konfirmasi awak media sentralnews.com Edy sebagai pelaksana lapangan CV. Anugrah Multi Kreasi menjelaskan bahwasanya, Pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Dusun Josuman dengan Desa Nglinggo, kecamatan Gondang ini mengunakan struktur Beton menggunakan Besi WF dan pondasi nya menggunakan struktur Strause. Untuk di ketahui bahwa awal mulanya panjang jembatan ini hanya 10 meter dan mendapat rahabilitasi jembatan menjadi 12 meter,” Jelasnya.

Ditempat yang sama Edy juga mengatakan bahwa, Pekerjaan ini melibatkan 12 orang pekerja dan juga sudah sesuai prosedur kerja kountruksi di karena sudah menerapkan Safety first seperti APD yaitu Rompi proyek, Helm proyek , sepatu proyek , papan informasi safety first ,” Tandas Edy.

Pewarta : Prabowo