Bengkulu, Sentralnews.com – Jelang Pemilu 2024, Pemprov Bengkulu Ajak Masyarakat ‘Hajar Serangan Fajar’
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengharapkan peran aktif masyarakat dalam membangun Provinsi Bengkulu agar bebas dari tindak korupsi.
Seperti halnya menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, Pemprov Bengkulu bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengimbau masyarakat untuk melaksanakan “Hajar Serangan Fajar”, yang merupakan seruan kepada seluruh masyarakat untuk menolak, menghindari, dan membentengi diri dari godaan politik uang dalam kontestasi Pemilu.
Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan, untuk mengubah prilaku politik uang atau serangan fajar pada kontestasi Pemilu 2024, pertama ditunjukkan oleh peserta pemilu, yaitu para calon kandidat ataupun partai politik yang harus menanamkan integritas.
Kemudian dari peserta pemilu yang berkomitmen untuk menolak politik uang dan dari sisi penyelenggara pemilu yang juga meningkatkan integritas dan memperketat pengawasan pemilu.
“Saya mengimbau kepada semua pihak, mari bekerja sama untuk menolak politik uang atau serangan fajar. Selain itu kita juga berencana menggelar senam Hajar Serangan Fajar yang digawangi para ibu-ibu,” jelas Gubernur Rohidin usai hadir pada Bimbingan Teknis Pembinaan Peran Serta Masyarakat dengan tema ”Peran Serta Masyarakat Dalam Membangun Provinsi Bengkulu Bebas Dari Korupsi”, di ballroom salah satu hotel kawasan Padang Jati Kota Bengkulu, Jum’at (01/09).
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana menyatakan kampanye ‘Hajar Serangan Fajar’ merupakan pengejawantahan dari hasil kajian yang dilakukan KPK mengenai potensi korupsi pada gelaran Pemilu.
Hasil kajian tahun 2018 mengungkap fakta bahwa sebanyak 95% menjatuhkan pilihannya karena melihat dari uangnya, 72,4% media sosial, dan 69,6% popularitas.
Oleh karena itu, untuk membuat iklim Pemilu yang jujur, bersih, dan adil, sejak tahun 2022 KPK telah memulai program Politik Cerdas Berintegritas (PCB) terpadu kepada 26 Parpol nasional dan lokal Aceh.
PCB bertujuan untuk memberikan pembekalan agar Parpol mengikuti kontestasi dengan beradu ide serta gagasan, bukan beradu isi amplop.
“Kita sadar demokrasi adalah kedaulatan rakyat. Karena itu, suara rakyat adalah Suara Tuhan. Saya mengajak jangan pernah memperjualbelikan suara rakyat pada Pemilu 2024,” ungkap Wawan