Bengkulu, Sentralnews.com – Saat ini peminat di bidang pertanian kian merosot. Anak muda semakin enggan untuk menekuni bidang pertanian karena dirasa kurang menjanjikan, untuk itu Pemerintah Daerah (Pemda) baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu dinilai perlu memerhatikan regenerasi profesi petani.
Hal ini disampaikan Ketua DPD HKTI Provinsi Bengkulu, Mohd. Gustiadi, S.Sos. sementara hasil pengamatannya regenerasi profesi petani khususnya di Provinsi Bengkulu saat ini kian menghawatirkan.
“Sementara permasalahan yang menghambat regenerasi profesi petani sampai dengan saat ini belum bisa diketahui secara pasti. Terbukti generasi muda dipedesaan untuk terlibat dalam profesi petani sangat minim, bahkan saat ini anak muda perdesaan cenderung memilih meninggalkan kampung halaman untuk mencari peluang di kota,” ungkapnya, Kamis (14/11).
Ia menerangkan, fakta ini salah satu penyebanya karena banyak yang berpandangan menjadi petani padi tidak menjanjikan kehidupan sejahtera. “Sehingga akhirnya mendorong eksodus generasi muda dari pertanian. Demi keberlanjutan sektor pertanian di daerah kita, tentu hal sedemikian harus menjadi perhatian pemda,” kata pria yang akrab disapa Edi Tiger ini.
Disamping itu, lanjut Edi Tiger, penyebab lainnya karena keberadaan lahan yang terbatas, harga komoditi pertanian yang belum berpihak pada petani, serta tingginya harga sarana dan prasaran yang dibutuhkan untuk pertanian. “Kita contohkan saja harga pupuk dan kebutuhan lainnya, yang cenderung memberatkan petani,” ujarnya.
Lebih jauh disampaikannya, dengan kondisi ini sangat penting untuk mengubah orientasi petani, terutama hasil produksi komoditas pertanian. Karena petani kesulitan mendapatkan nilai tambah ekonomis secara maksimal ketika hasil pertanian dijual. Selain itu, juga perlu peran aktif pemda untuk mendorong pelestarian dengan mengoptimalkan lembaga petani.
(Adv)