Bengkulu, Sentralnews.com – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu menggelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembanguan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bengkulu tahun 2023-2045, di hotel ternama Kota Bengkulu, (10/12).
Acara ini dibuka langsung Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah melalui siaran virtual yang dihadiri Sekda Provinsi Bengkulu Isnan Fajri dan Asisten I Setda Provinsi yang diikuti seluruh Kepala Bappeda di Provinsi Bengkulu, Kepala OPD di lingkup Pemerintah Provinsi, BUMN, BUMD, Tokoh Masyarakat, Ormas dan Pelaku Usaha serta perwakilan instansi vertikal.
Dalam arahannya Gubernur Bengkulu mengatakan, forum konsultasi publik ini sangat penting dan strategis yang perlu melibatkan semua pemangku kepentingan terhadap kemajuan Bengkulu di masa akan datang.
Baik itu dari unsur pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan termasuk awak media. Seluruh elemen masyarakat Bengkulu memiliki peran dan kontribusi yang sangat strategis melalui forum publik ini.
“Karena di forum inilah kita saling berkolaborasi dan bertukar informasi merumuskan hal yang sangat strategis untuk bagaimana kemajuan Bengkulu di masa akan datang,” tutur Gubernur Rohidin, saat membuka secara resmi acara tersebut dalam siaran virtual.
Dalam forum diskusi publik ini, kata Gubernur Rohidin, tentu kita semua ingin Bengkulu 20 tahun akan datang menjadi Bengkulu yang sejahtera, Bengkulu yang mandiri dan Bengkulu yang berkelanjutan.
Guna mewujudkan itu, ada beberapa poin penting yang disampaikan Gubenur Rohidin untuk peserta di antaranya, pertama, melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh gubernur sebelumnya, terkait membangun infrastruktur yang bisa mendorong percepatan ekonomi Bengkulu dengan terkoneksinya Bengkulu baik laut, darat maupun udara dengan provinsi tetangga maupun dengan pulau-pulau terdekat.
“Nah hal ini menjadi kebijakan dasar agar bisa kita wujudkan 20 tahun akan datang. Bagaimana Bengkulu semakin terakses dengan Sumatera Barat, Jambi, Lampung dan Sumatera Selatan. Inilah yang akan menjadi daya dorong, pengungkit utama bisa menunjukkan Bengkulu yang mandiri, sejahtera dan berkelanjutan,” jelas jebolan terbaik Fakultas Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta ini.
Kemudian, sampainya, apa yang sudah dirintis pada saat ini, bagaimana mengembangkan ekonomi Bengkulu berbasis sumber daya alam yang kita miliki yang betul-betul potensial baru dan terbarukan.
Bagaimana mengekplorasikan panas bumi yang ada di Bengkulu yang sangat besar dan merupakan modal ekonomi masa depan.
“Seperti sekarang sedang berjalan dan sedang dibangun di kabupaten Lebong dan potensinya bisa ribuan watt dan potensinya luar biasa,” ungkapnya.
“Kemudian ketiga potensi hutan, hutan harus dilihat dari konteks keberlanjutan ekonomi. Di mana sumber daya hutan dalam carbon trade, 10 persen penyerapan karbon di Indonesia dilakukan oleh hutan Bengkulu. Di samping itu pengelolaan hutan dengan pendekatan sosial kemasyarakatan.”
(Adv)