Sosial Media dan Hubungan Interpersonal: Tantangan dan Peluang bagi Generasi Z Wahyuning Puji R|| S1 Jurnalistik FISIP UNIB

Bengkulu, Sentralnews.com – Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi Gen Z yang tumbuh dan berkembang di era digital. Gen Z yang pada umumnya terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan tahun 1990-an hingga tahun 2010-an tumbuh dalam lingkungan yang terkoneksi secara daring/online. Dalam konteks ini, peran sosial media dalam kehidupan Generasi Z sangat signifikan dan melibatkan berbagai aspek, termasuk komunikasi, identitas, hubungan sosial, dan kesadaran akan isu-isu sosial.

Hubungan interpersonal memiliki peran krusial dalam kesejahteraan emosional seseorang. Kualitas hubungan yang sehat dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap aspek-aspek emosional individu. Studi menunjukkan bahwa media sosial memiliki dampak signifikan pada hubungan interpersonal Generasi Z. Generasi Z sering menggunakan media sosial, seperti Instagram, untuk membangun dan mempertahankan hubungan. Mereka menggunakan strategi komunikasi interpersonal melalui media sosial untuk mempererat hubungan, memulai hubungan pertemanan, atau sebagainya. Tumbuh seiring pesatnya perkembangan teknologi, Gen Z telah merasakan pengaruh besar media sosial  dalam membangun dan memelihara hubungan interpersonal. Artikel ini  membahas dampak media sosial terhadap hubungan interpersonal Gen Z dan menyoroti tantangan  dan peluang yang dapat dimanfaatkan.

Tantangan dalam Hubungan Interpersonal

  1. Tantangan Konformitas, Media sosial sering kali memberi tekanan pada orang-orang untuk mengikuti standar dan tren tertentu. Gen Z mungkin merasa perlu untuk memenuhi harapan dan gambaran yang diciptakan oleh lingkungan online. Tekanan ini dapat mengakibatkan hilangnya kredibilitas dan ketakutan untuk memenuhi harapan orang lain, sehingga berdampak negatif pada hubungan interpersonal yang seharusnya didasari oleh kepercayaan.
  2. Cyberbullying, Gen Z dapat mengalami pelecehan, intimidasi, dan komentar yang menghina secara online yang dapat merusak hubungan dan kesehatan mental mereka. Cyberbullying ini juga dapat berdampak pada kepercayaan diri, kesehatan mental, dan kualitas hubungan interpersonal Gen Z.
  3. Ketergantungan Pada Validasi Online, Generasi Z cenderung mencari validasi dan dukungan sosial melalui jumlah “like” dan komentar positif di media sosial. Hal ini dapat mengarah pada ketergantungan pada respons online daripada membangun hubungan yang substansial.

Peluang dalam Hubungan Interpersonal

  1. Koneksi Global, Sosial media dapa memberikan kesempatan untuk terhubung dengan individu dari berbagai budaya dan latar belakang, membuka pintu untuk pengalaman dan perspektif yang luas untuk Gen Z.
  2. Advokasi dan Kesadaran Sosial, Generasi Z dapat menggunakan sosial media sebagai platform untuk menyuarakan isu-isu sosial dan lingkungan, membangun kesadaran dan memperluas jaringan komunitas yang peduli terhadap hal tersebut.
  3. Ekspresi Diri Dan Kreatifitas, Berbagai platform sosial memberikan ruang bagi generasi Z untuk mengekspresikan kreativitas, minat, dan pandangan mereka, memungkinkan mereka membentuk identitas digital yang kuat.

Media sosial menawarkan manfaat besar, namun penting bagi Gen Z untuk menggunakan platform ini dengan bijak. Memahami batasan privasi, mengatur waktu online, dan menemukan keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata adalah keterampilan yang penting. Dengan memahami tantangan-tantangan tersebut, Gen Z dapat memaksimalkan potensi positif media sosial sekaligus menjaga kualitas hubungan interpersonalnya.

Editor: Atma Yuda