Warga Simalungun Surati Presiden JOKOWI, Kemensos, Gubernur Sumut dan Bupati Buntut Minimnya Perhatian

Sumut, Sentralnews.com – perdagang- Bertahun-tahun berdomisi di Kecamatan Bandar, dengan kondisi yang memprihatinkan tanpa mendapat bantuan apapun baik dari Pemerintah Simalungun maupun Program Pemerintah Pusat. Sebanyak 9 warga Kepala Rumah Tangga mengirimkan surat ke Presiden Republik Indonesia Jokowidodo untuk mengadukan nasib yang mereka alami.

Tak hanya ke Presiden, warga tersebut juga mengirimkan surat tembusannya kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia, Gubernur Sumatera Utara hingga Bupati Simalungun, surat tersebut dikirimkan akhir Desember 2023 lalu.

Parahnya lagi, bahkan ada anak seorang warga yang tidak memiliki lobang anus, dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Meski hidupnya yang pas-pasan kedua orangtuanya itu tetap berusaha untuk membeli alat yang diperlukan anaknya itu.

“Kami memang ada BPJS kesehatan, tapi bayar sendiri om, dan kami juga tidak ada dapat bantuan seperti warga lainnya. Kami bingung bagaimana caranya agar kami dapat bantuan,” sebutnya.

Sinaga warga jalan Kuala Tanjung Kelurahan Perdagangan 1 ini juga mengaku sejak dirinya meninggalkan kota Medan karena PHK yang dialaminya 15 tahun lalu, hingga saat ini tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat mulai dari kepala Kecamatan, Kelurahan hingga Kepala lingkungan.

“Saya sering mengalami sakit, untuk bekerja pun tidak sanggup lagi. Hanya istri yang mencari nafkah, untuk bayar rumah kontrakan saja pun kami sering telat. Kami juga tidak ada dapat bantuan sama sekali.” Sebutnya.

Hal senada juga disampaikan Harianja salah satu warga yang berdomisili di jln Kuala Tanjung, Kelurahan Perdagangan 3, dia juga merasakan hal yang sama, dirinya pun mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah sementara pekerjaan nya hanya buruh bangunan, dan sang istri harus membatunya mencari nafkah buruh masak di keterering.

“Kami juga tidak ada dapat bantuan, kondisi hidup kami begini. Belum tentu setiap hari kami bekerja, apalagi istri saya yang bantu-bantu katering, dalam 1 bulan bisa kerja hanya 5-6 kali saja,” ujarnya.

Wakil Bupati Simalungun Zonny Waldi mengaku belum menerima surat masuk yang di kirimkan warga perdagangan tersebut.

“Saya tidak ada menerima surat tembusan tsb” jawabnya, melalui pesan WhatsApp pribadinya pada awak media ini belum lama ini,

Sementara itu, Kapala Dinas Sosial Pemkab Simalungun saat dikonfirmasi terkait surat warga Perdagangan tersebut, malah memberi saran agar para warga tersebut menemui Gamot atau kepala Desa/Kelurahan setempat.

(Rill**)