Bengkulu, Sentralnews.com – Pemerintah dan aparat penegak hukum di Provinsi Bengkulu merespons dengan serius tingginya kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) serta kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, mengajak seluruh organisasi perempuan di Bengkulu untuk berperan aktif dalam menangani masalah ini, terutama dalam lingkungan keluarga.
Upaya tersebut meliputi pengawasan yang ketat terhadap pergaulan anak-anak dan penyuluhan mengenai pembentukan karakter dan akhlak mereka. Terutama bagi kaum remaja, diperlukan pengawasan terhadap penggunaan media sosial dan aplikasi sejenis.
Sekda Isnan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan organisasi perempuan dalam mengatasi masalah sosial ini. Selain pemberdayaan secara ekonomi dan sosial, pemberdayaan terhadap anak melalui pendekatan keluarga juga menjadi fokus. Menurutnya, jika pemberdayaan karakter dilakukan secara massif di tingkat keluarga, maka kasus TPPO serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bengkulu dapat dicegah secara bertahap.
Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat, menekankan pentingnya peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak. Dalam rangka meningkatkan pendidikan perempuan di lingkungan keluarga, program pemberdayaan keluarga melalui organisasi perempuan diharapkan dapat mengurangi angka TPPO.
Dalam sosialisasi dengan tema “Peringatan Perjuangan Kartini sebagai Inspirasi Peningkatan Pendidikan Perempuan di Lingkungan Keluarga”, organisasi Dharma Wanita se-Provinsi Bengkulu dan organisasi perempuan lainnya berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan keluarga sebagai langkah preventif.(Adv)