Bengkulu Selatan, Sentralnews.com – Pemerintah daerah Bengkulu Selatan baru-baru ini menggelar kegiatan Makan Beantagh di Desa Batu Ampar, Kecamatan Kedurang. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk memperkenalkan kembali tradisi lama yang ada di daerah tersebut.
Makan Beantagh, yang secara harfiah berarti makan bersama di panggung atau lelabar, merupakan salah satu tradisi budaya yang mulai jarang dilakukan di Bengkulu Selatan akibat pengaruh budaya luar yang lebih modern. Tradisi ini biasanya dilakukan dalam acara adat atau pernikahan, sebagai bentuk jamuan untuk tamu adat dan undangan.
“Sangat mengapresiasi kegiatan Makan Beantagh ini, kami berharap festival ini tidak hanya menjadi promosi wisata budaya, tetapi juga dapat memperkenalkan dan mengedukasi generasi muda tentang kekayaan budaya yang dimiliki Bengkulu Selatan,” ujar Syopyan Ansyori, S.Pd, Sekretaris Dinas Pariwisata Bengkulu Selatan.
Dinas Pariwisata Bengkulu Selatan, sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah, akan terus berupaya maksimal untuk mengembangkan potensi wisata daerah. Hal ini diharapkan dapat menjadikan lebih banyak destinasi wisata di Bengkulu Selatan dikenal luas oleh masyarakat.
Tradisi Makan Beantagh ini bukan hanya sebagai bentuk penghargaan atas kemenangan Desa Batu Ampar dalam lomba desa wisata, tetapi juga sebagai langkah untuk melestarikan warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Bengkulu Selatan. Upaya ini sejalan dengan visi Dinas Pariwisata untuk menjadikan kegiatan budaya sebagai magnet utama dalam promosi pariwisata daerah.
Dengan menghidupkan kembali tradisi-tradisi seperti Makan Beantagh, Bengkulu Selatan berharap dapat mempertahankan dan mengembangkan identitas budaya yang kaya, sambil memberikan pengalaman berharga bagi para pengunjung dan masyarakat lokal.ADV