Bengkulu Selatan, SentralNews – Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah hal penting untuk menunjang pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Semakin tinggi PAD, maka daerah akan semakin mandiri dan maju dalam segala sektor. Tak heran jika Pemda berlomba-lomba memaksimalkan PAD, salah satunya yang dilakukan Pemkab Bengkulu Selatan.
Namun kondisi di lapangan, masih banyak tantangan yang terjadi. Seperti halnya yang ditemui juru tagih PAD Dinas Pariwisata Bengkulu Selatan.
Kadis Pariwisata Bengkulu Selatan Rendra Febrianto mengaku, sebagai OPD yang bertugas menggarap PAD dari sektor pajak hotel, restoran, dan hiburan.
Juru tagih Dinas Pariwisata harus bekerja ikhlas dan sabar. Sebab, masih ada pengusaha yang enggan membayar pajak sesuai ketentuan Peraturan Daerah (Perda).
“Banyak temuan petugas atau juru tagih di lapangan. Misalnya saja pelaku usaha tidak mau bayar pajak sesuai ketentuan. Tak jarang petugas mendapat kata-kata kurang mengenakan saat menagih pajak,” ungkap Kadis.
Rendra melanjutkan, pemilik usaha berkilah dengan segudang alasan agar tidak membayar pajak. Bahkan ada yang menantang petugas jika mampu menutup usaha mereka.
“Ada beberapa pemilik usaha ini yang sangat bandel bayar pajak. Saat didatangi dan ditagih, mereka menyampaikan kata-kata yang kurang mengenakan, itu sangat sering ditemukan di lapangan,” jelas Kadis.
Namun, juru tagih tetap semangat menjalankan tugas sebagai abdi negara. Hal itu dibuktikan dengan realisasi pajak hotel, restoran, dan hiburan tiap tahun terus meningkat. (red/adv)