Bengkulu, Sentralnews.com – , Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama Menteri dengan Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengadakan audiensi di Gedung Karsa Lt 9, Kementerian Perhubungan Jakarta.
Gubernur Rohidin dan delegasinya, termasuk Asisten II, Kadis Perhubungan, dan Kadis ESDM Provinsi Bengkulu, membahas kemajuan pembangunan strategi infrastruktur di Bengkulu. Proyek-proyek ini termasuk Bandara Fatmawati Soekarno dan Pelabuhan Pulau Baai.
Bandara Fatmawati Soekarno kini dikelola oleh PT Angkasa Pura II, sementara Pelabuhan Pulau Baai dioperasikan oleh PT Pelindo II. Gubernur Rohidin juga mengusulkan pembangunan dua bandara penyangga, yaitu Bandara Mukomuko dan Bandara Pulau Enggano, serta pengembangan pelabuhan di Pulau Enggano dan Kabupaten Kaur.
Tujuan dari pengembangan ini adalah menjadikan Bengkulu sebagai pusat perekonomian baru di Pesisir Barat Sumatera, dengan Pelabuhan Pulau Baai sebagai gerbang utama untuk ekspor-impor ke Samudera Hindia.
“Gubernur Rohidin menyambut baik responsifnya Menteri Perhubungan terhadap pengembangan strategi infrastruktur di Bengkulu, termasuk usulan kami untuk pembangunan pelabuhan baru di Bengkulu Utara,” jelas seorang pejabat.
Selain proyek-proyek pelabuhan dan bandara, Gubernur Rohidin juga mengusulkan pembangunan terminal tipe A Air Sebakul di Kota Bengkulu.
Kadishub Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Suprabudi, menggambarkan kendala teknis terkait pendangkalan alur masuk Pelabuhan Pulau Baai, yang mempengaruhi kapasitas pelabuhan untuk melayani kapal tongkang dan peti kemas.
“Pengembangan Pelabuhan Kahyapu di Enggano dan perbaikan Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur sangat penting mengingat potensi logistik dan komoditas ekspor seperti CPO dan kopi dari daerah ini,” tambah Bambang.
Pembangunan lanjutan untuk Bandara Fatmawati Soekarno, Bandara Mukomuko, dan Bandara Enggano juga sedang dalam proses usulan, dengan berbagai anggaran yang dibuat untuk mendukung pengembangan infrastruktur ini.
Diharapkan bahwa upaya ini tidak hanya akan memperkuat konektivitas wilayah Bengkulu, tetapi juga menggerakkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aktivitas ekspor dan impor melalui jalur laut dan udara yang lebih efisien.ADV