Serdang Bedagai Sentralnews.com – Praktik jual beli baju batik dan kaos olahraga seharga Rp 420.000 per siswa di SMP Negeri 1 Pantai Cermin kini menuai kritik dari berbagai kalangan. Pada Jumat (2/8), sejumlah media, lembaga swadaya masyarakat, serta wali murid melayangkan sorotan tajam terhadap kebijakan tersebut, yang dinilai memberatkan orang tua siswa.
Beberapa siswa baru mengonfirmasi bahwa mereka telah membayar sejumlah uang untuk seragam tersebut. “Iya, kami membayar seragam batik dan kaos olahraga sebesar Rp 420.000 per siswa,” ungkap salah satu siswa saat diwawancarai wartawan.
Menanggapi isu ini, Gerson Siringoringo, Ketua DPD WGAB SUMUT (Wadah Generasi Anak Bangsa), menyampaikan keprihatinan atas situasi yang terjadi. “Karena praktik ini terus berlanjut dan belum ada kejelasan tindak lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai, kami dari WGAB meminta Polres Sergai dan tim saber pungli untuk memeriksa kepala sekolah dan pihak penyedia baju batik serta kaos olahraga,” tegas Gerson.
Lebih lanjut, ia meminta kepada Bupati Serdang Bedagai, H Dharma Wijaya, untuk segera mencopot jabatan kepala sekolah SMP Negeri 1 Pantai Cermin. “Kepala sekolah seharusnya tidak berbisnis dengan murid. Harga yang dipatok sangat memberatkan, terutama bagi keluarga yang berpendapatan rendah. Mungkin bagi kepala sekolah, jumlah tersebut tidak signifikan, tetapi bagi mereka yang ekonominya lemah, ini adalah beban berat. Kami khawatir hal ini akan menimbulkan kekecewaan yang lebih besar di kalangan wali murid, apalagi menjelang pilkada,” tambah Gerson menegaskan.
Dengan situasi ini, harapan masyarakat kini tertuju pada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menuntaskan masalah ini dan memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas tanpa adanya praktik-praktik yang merugikan. (Purba)