Jawa Tengah, Sentralnews.com – Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menginisiasi Program Pohon Literasi dengan tema “Tingkatkan Literasi Cerdaskan Generasi” di SDN 02 Gedongan pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024.
“Saya minta dibuatkan program literasi numerasi untuk anak-anak ya mba. Di sini pada kurang (minat) belajarnya semenjak Covid-19 itu,” ucap Winarsih selaku Kepala Sekolah SDN 02 Gedongan.
Sehubungan dengan pernyataan Kepsek SDN 02 Gedongan, Heriffa Adibah Kamalia, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya, mengadakan Edukasi Pemberdayaan Literasi Numerasi terhadap para guru SDN 02 Gedongan.
Edukasi yang bertemakan “Tingkatkan Literasi Cerdaskan Generasi” diadakan dengan maksud membuat Pohon Literasi di setiap kelas yang ada. Edukasi tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Agustus 2024 yang dihadiri oleh Kepsek dan guru-guru SDN 02 Gedongan.
Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa/i SDN 02 Gedongan. Selain itu, proses pembelajaran interaktif harus berjalan dengan adanya Pohon Literasi sehingga ada interaksi aktif antara guru dan murid di kelas. Metode yang digunakan juga dapat meningkatkan daya ingat dan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari terhadap siswa/i SDN 02 Gedongan.
Pohon Literasi tidak diharuskan selalu membaca buku saja, namun bisa menonton film pendek atau dongeng yang diceritakan oleh guru. Hal ini menjadi tugas tenaga pendidik untuk selalu berinovasi dalam pelaksanaan program tersebut sehingga para murid akan selalu tertarik dengan metode pembelajaran yang berbeda.
Adapun program yang sudah terlaksana berkaitan dengan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SGDs), yaitu Quality Education atau Pendidikan Berkualitas. Dengan adanya Pohon Literasi diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan Desa Gedongan sehingga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah desa lainnya.
“Kami sangat berterimakasih atas program yang diberikan, semoga kuliah mba mas semua dilancarkan. Tapi kami juga minta disampaikan terkait pemerataan kualitas pendidikan yang berhubungan dengan sarana prasarana pada kampus atau pusat (menteri pendidikan),” kata Winarsih.