Bengkulu, Sentralnews.com – Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bengkulu menggelar program Tular Nalar 3.0 Akademi Digital Lansia, Kamis (5/9/2024)
Sebanyak 100 lansia turut menjadi bagian dalam kegiatan Akademi Digital Lansia, mereka terdiri dari berbagai organisasi yang ada di Bengkulu. Antusias para peserta sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Jepelidi Bengkulu yang bekerjasama dengan Mafindo Bengkulu.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran forkompida dan dibuka langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang didampingi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri.
Ketua Jaringan Pegiat Literasi Digital (JAPELIDI) Bengkulu, Dr. Lisa Adhrianti, M.Si., menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh peserta yang hadiri dan Pemerintah Provinsi Bengkulu atas dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
“Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Google, serta para relawan yang telah berpartisipasi aktif,” ujar Dr. Lisa dalam sambutannya
Akademi Digital Lansia bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada lansia agar lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi digital. Di tengah pesatnya perkembangan dunia digital, lansia dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks, terutama dalam melindungi diri dari kejahatan siber, seperti penipuan online dan penyebaran informasi palsu (hoaks).
Program ini merupakan bagian dari inisiatif “LANSIA BERBUDI” (Bersama Bugar Digital) yang diusung oleh JAPELIDI dan berharap lansia tidak hanya melek teknologi, tetapi juga terlindungi dari berbagai bentuk ancaman di dunia maya.
Masih kata Lisa, program ini didukung oleh Tular Nalar, sebuah inisiatif literasi digital yang didanai oleh Google sejak 2022 hingga 2024, dengan tujuan menjangkau lansia di daerah terpencil.
“Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari berbagai komunitas, di antaranya 50 peserta dari Komunitas Bio Energy Power, 30 peserta dari Musimat NU, 7 peserta dari PKK Provinsi Bengkulu, dan 13 peserta dari BKMT Al Hidayah Bengkulu. Dengan harapan kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata, Dr. Lisa menekankan pentingnya peran serta aktif para peserta,” ungkapnya
Sementara ittu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam sambutannya menekankan bahwa di era digital ini, literasi digital menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi lansia.
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah penyebaran informasi palsu yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Kemampuan memeriksa fakta sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi adalah keterampilan yang sangat penting.
“Teknologi digital seperti telepon genggam dan internet katanya, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun penggunaannya juga membutuhkan kehati-hatian agar kita tidak terjebak dalam penipuan digital dan berita hoaks,” kata Rohidin.
Diketahui, program Tular Nalar yang diinisiasi oleh MAFINDO, Love Frankie, dan didukung oleh Google.org telah berlangsung selama tiga tahun. Pada tahap ketiga ini, fokus program meluas dengan menjangkau lansia serta generasi muda pemilih pemula. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai bentuk penipuan digital, seperti penipuan melalui pesan singkat dan judi online, lansia diharapkan lebih waspada dan tidak mudah tertipu.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lansia dengan memanfaatkan teknologi digital secara bijaksana. (rilis)