Bengkulu, Sentralnews.com – Melayani nasabah inklusi memerlukan pendampingan yang terukur dan keberlanjutan. Pendampingan inilah yang telah diberikan oleh BTPN Syariah kepada masyarakat inklusi, bahkan sebelum mereka menjadi nasabah. Hal ini dilakukan karena BTPN Syariah bertekad mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.
BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan mengangsur, melainkan juga akses pengetahuan. Dengan demikian, masyarakat inklusi juga senantiasa mendapatkan pengetahuan untuk terus tumbuh dan memiliki kehidupan yang berarti.
“Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Pimpinan Wilayah Sumatera BTPN Syariah, Vicky Agus Setiawan dalam media briefing di Bengkulu, Kamis (14/11/2024).
Dengan kumpulan ini juga, nasabah tak hanya mampu mengembangkan usahanya, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar. Salah satunya Shanti Lestari, nasabah BTPN Syariah sekaligus Ketua Sentra Sawah Lebar 3 di Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu sejak 2022.
“Saya mendapatkan manfaat luar biasa dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, tidak hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan ilmu-ilmu yang saya tidak pernah dapatkan sebelumnya dan itu sangat membantu saya untuk menjadi seperti sekarang ini,” tutur Shanti.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Ratu Agung, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Subhan Gusti Hendri mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BTPN Syariah dalam memberikan akses pembiayaan dan memberdayakan masyarakat inklusi melalui kumpulan. Ia mengakui bahwa pendampingan yang rutin dilakukan BTPN Syariah mampu mendorong perekonomian warga dan membantu ibu-ibu nasabah memperkuat ekonomi keluarga serta memiliki kehidupan yang lebih berarti.
“Kami menyambut baik BTPN Syariah, bank resmi serta diawasi oleh regulator tentu memiliki cara yang tepat. BTPN Syariah tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga mendampingi masyarakat inklusi dengan berbagai pelatihan seperti mengelola keuangan. Dengan demikian, ibu-ibu nasabah lebih berdaya dan pandai dalam mengelola keuangan, salah satunya seperti Ibu Shanti,” tutur Subhan.
Menurut Subhan, pendampingan BTPN Syariah sudah tepat karena pelayanan dilakukan secara langsung ke rumah masyarakat melalui kumpulan setiap dua minggu sekali, di mana kumpulan tersebut dapat saling memotivasi satu nasabah dengan nasabah lainnya untuk terus tumbuh.
“Pendampingan BTPN Syariah dilakukan melalui kelompok, hal ini dapat memotivasi antar satu nasabah dengan nasabah lainnya dan ini membuat solidaritas antar masyarakat semakin terbangun. Mereka tidak hanya menjadi sadar terhadap pengelolaan keuangan tetapi juga membangun kekuatan di tengah masyarakat yang menjadi harapan dari semua aparat,” ujar Subhan.
Subhan pun mendukung upaya BTPN Syariah yang fokus membangun empat perilaku unggul nasabah, yakni BDKS, di mana ibu-ibu nasabah membutuhkan keberanian, disiplin, kerja keras, dan saling tolong menolong untuk terus tumbuh.
Menurutnya, BTPN Syariah telah bersama pemerintah setempat dalam mewujudkan masyarakat yang berkualitas. “Terlebih Bengkulu memiliki banyak kekhasan, kami berusaha semaksimal mungkin agar masyarakat Bengkulu memiliki semangat untuk meningkatkan taraf hidup. BTPN Syariah sudah mendukung usaha kami di pemerintahan,” jelas Subhan.
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. BTPN Syariah memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat inklusi, dan juga akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
“Bahwa ujungnya terpenting dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tersebut, kebersamaan tentunya akan semakin kuat dengan meningkatnya kehadiran nasabah di kumpulan. Dengan demikian, hadir di kumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah,” jelas Ainul.
Sebagai informasi, hingga kuartal III 2024, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp37 miliar kepada lebih dari 17 ribu nasabah di Bengkulu.(Ril***)