Bank Indonesia: Stabilitas Uang Tunai di Bengkulu dihadapi dengan Peningkatan Outflow

Bengkulu, Sentralnews.com – Kondisi sistem pembayaran tunai di Provinsi Bengkulu menunjukkan peningkatan yang signifikan pada Desember 2024, dengan catatan net outflow mencapai Rp469,8 miliar. Angka ini mengalami lonjakan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp263,16 miliar.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, peningkatan outflow disebabkan oleh tingginya permintaan uang tunai yang keluar dari sistem perbankan. Di bulan Desember 2024, total outflow mencapai Rp749,1 miliar, sedangkan inflow hanya sebesar Rp279,3 miliar.

Wahyu menjelaskan, “Kenaikan ini dipicu oleh tingginya permintaan uang tunai menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, kebutuhan dari sektor perbankan dan aktivitas ekonomi masyarakat, terutama yang berkaitan dengan petani kopi dan karet, turut memengaruhi tingginya outflow.”

**Pengisian ATM dan Kas Titipan Mendorong Arus Keluar Uang**

Wahyu menambahkan bahwa aktivitas pengisian ATM dan penarikan kas dari Kas Titipan juga berkontribusi pada peningkatan outflow. “Di wilayah Kas Titipan, khususnya Lubuklinggau, jumlah penarikan lebih tinggi dibandingkan setoran, menunjukkan peredaran uang tunai yang aktif di masyarakat dan sektor perbankan,” ujarnya.

Kas Titipan merupakan mekanisme yang disediakan oleh BI untuk mendistribusikan uang tunai ke daerah-daerah terpencil. Tingginya penarikan dari fasilitas ini menunjukkan ketergantungan masyarakat dan perbankan terhadap transaksi tunai.

**Dinamika Transaksi Perbankan di Bengkulu**

Total transaksi setoran dan penarikan uang tunai di perbankan selama Desember 2024 menghasilkan net inflow sebesar Rp55,818 miliar, dengan penarikan mencapai Rp302,234 miliar dan setoran sebesar Rp246,42 miliar. “Tren ini mencerminkan tingginya peredaran uang tunai di Bengkulu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan sektor perbankan,” tambah Wahyu.

**Bank Indonesia Memastikan Stabilitas Arus Kas**

Sebagai langkah antisipasi, Bank Indonesia Bengkulu terus memantau dan mengelola peredaran uang tunai untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah. BI berkomitmen untuk memastikan kecukupan uang tunai di perbankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama pada periode penting seperti hari raya dan musim panen komoditas unggulan.

Dengan meningkatnya outflow, BI diharapkan dapat menjaga keseimbangan arus kas dan mengoptimalkan distribusi uang tunai di seluruh wilayah Bengkulu. Peran BI dalam mengelola kebijakan moneter dan sistem pembayaran akan semakin penting dalam menghadapi dinamika perekonomian daerah ke depan.