Bengkulu, Sentralnews.com – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Komisi IV, Tengku Zulkarnain, yang merupakan mitra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, menegaskan pentingnya memastikan semua anak, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu, diizinkan untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS). Pernyataan ini muncul setelah banyak laporan yang menunjukkan bahwa beberapa anak tidak diperbolehkan mengikuti ujian akibat tunggakan pembayaran uang sekolah.
Kepada media ini Tengku Zulkarnain menyampaikan, “Seluruh anak-anak yang memiliki tunggakan SPP dan dikategorikan tidak mampu tetap harus diizinkan untuk ikut ujian. Jangan ada pihak sekolah yang menghambat mereka, karena setiap anak memiliki hak untuk belajar.”
Ia juga menambahkan bahwa masalah tunggakan ini seharusnya tidak menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. “Ini menjadi urusan pemerintah. Bagi yang tidak mampu membayar tunggakannya, pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengambil alih dan memastikan mereka tetap bisa mengikuti ujian,” lanjutnya.
Sebagai anggota Komisi IV yang bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Tengku Zulkarnian menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan untuk menciptakan sistem yang lebih adil. “Kita harus bekerja sama untuk memastikan tidak ada anak yang terhambat pendidikannya hanya karena masalah finansial,” ungkapnya.
Lanjut Tengku, ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menjamin pendidikan yang adil dan inklusif bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Diharapkan, langkah ini dapat mendorong sekolah-sekolah untuk lebih peka terhadap kebutuhan siswa yang kurang mampu, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk meraih pendidikan yang berkualitas.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, diharapkan masalah pendidikan bagi anak-anak kurang mampu dapat diminimalisir, sehingga mereka bisa terus melanjutkan pendidikan tanpa adanya hambatan.