Asahan, Sentralnews.com – Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Asahan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam Rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pagan Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1446H/2025M di Halaman Kantor Dinas Ketapang Kabupaten Asahan, Rabu (26/02/2025). Tampak hadir Staf Ahli Bupati Asahan, mewakili Dandim 0208/Asahan, mewakili Kapolres Asahan, OPD, Pimpinan Bulong, Pimpinan PT. Sintong, Pimpinan PT. Jampalan dan tamu undangan lainnya.
Kadis Ketapang Kabupaten Asahan H. Ali Mughofar., S. Sos, MAP menyampaikan dasar kegiatan ini adalah surat Dirjen Ketersediaan Ketahanan Pangan terkait operasi pasar menjelang Hari Ramadhan 1446H/2025M. Lebih lanjut Ali menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk menjaga stabilisasi pasar, menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di Kabupaten Asahan.
Selanjutnya Ali mengatakan, pelaksanaan ini dilaksanakan selama 1 hari tanggal 26 Februari 2025. Untuk komoditas yang dipasarkan yakni beras premium, minyak goreng, telur, gula dan lain-lain. “Diharapkan kegiatan GPM ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Asahan khususnya masyarakat Asahan yang akan menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan”, tandasnya.
Dikesempatn ini juga Bupati Asahan pada pidatonya yang disampaikan Staf Ahli Bupati Asahan dr Elfina br Taringan MKT mengatakan, pelaksanaan GPM dalam rangka stabilisasi pasokan dan harap pangan menjelang bulan Suci Ramadhan 1446 H tahun 2025 M di Kabupaten Asahan ini merupakan momen untuk menggalang kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dalam mempermudah masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau. Komoditas pangan pada kegiatan GPM adalah komoditas pembentuk inflasi antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, cabe merah, telur ayam ras, serta beberapa komoditi pangan lain yang dibutuhkan masyarakat.
Pada pelaksanaan GPM ini. Elfina mengingatkan agar tidak terjadi lonjakan pengeluaran untuk rumah tangga sesuaikan belanja dengan kebutuhan yang dikonsumsi saja. Pengeluaran sepanjang Ramadhan perlu difokuskan pada pengeluaran utama saja sebab, ketika berpuasa, berbagai aktivitas mendorong masyarakat menjadi konsumtif seperti penambahan makanan kecil yang berlebihan, dan makan di luar rumah (buka puasa bersama). Aktivitas itu dapat meningkatkan biaya rumah tangga secara signifikan oleh karena itu, masyarakat perlu mengatur keuangan dengan cerdik saat Ramadhan.(Khalis)