Nganjuk, Sentralnews.com – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Nganjuk baru-baru ini berhasil menggelar kegiatan Halal Bihalal (HALBI) dan workshop dengan tema “Upgrading MPP Digital dan Pengurusan Surat Izin Praktik Apoteker”. Acara yang dilaksanakan pada 11 Mei 2025 ini mendapat apresiasi tinggi dari Ketua Pengurus Daerah (PD) IAI Jawa Timur, Apt. Adi Wibisono, S.Si., M.Kes., yang hadir langsung untuk memberikan dukungan terhadap langkah inovatif tersebut.
Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber penting, termasuk dr. Hendriyanto, M.K.M. (Kepala Dinas Kesehatan), Purwo Bujono, S.Hut. (Kepala Dinas DPMPTSP), serta Apt. Adi Wibisono, S.Si. (Ketua PD IAI Jawa Timur) dan Apt. Nurcahyanih Fitriani, M.Farm., Klinik sebagai narasumber.
Dalam sesi wawancara, Adi Wibisono menyatakan, “Apa yang dilakukan oleh Cabang Nganjuk hari ini adalah bukti nyata bahwa organisasi ini hadir untuk anggotanya. Kebutuhan informasi dan pelayanan harus berbasis data, dan itu bisa diwujudkan melalui platform LPT digital.”
Adi juga mengungkapkan kebanggaannya karena Kabupaten Nganjuk menjadi salah satu dari hanya dua kabupaten/kota di Indonesia, dari total 199, yang telah terintegrasi dengan aplikasi MPBD digital. “Fakta bahwa Nganjuk menjadi satu dari dua daerah yang sudah masuk ke aplikasi MPBD digital merupakan pencapaian luar biasa. Ini menunjukkan dukungan nyata terhadap transformasi digital di bidang kesehatan,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan secara rutin dan diikuti oleh seluruh anggota IAI Nganjuk. Menurutnya, kolaborasi antara IAI, Dinas Kesehatan, dan DPMPTSP adalah langkah strategis yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh para apoteker. “Saya berharap seluruh sejawat apoteker di Nganjuk ikut serta secara aktif. Informasi digital seperti ini sangat bermanfaat dan wajib dipahami demi kelancaran tugas pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Ketua IAI PC Nganjuk, Apt. Wahyu Sri Widowati, S.Psi., S.Farm., menyampaikan apresiasinya atas antusiasme apoteker di wilayahnya terhadap program digitalisasi. “Alhamdulillah, begitu kami informasikan tentang sosialisasi MPBD digital—yang merupakan program nasional untuk pengajuan surat izin praktik—rekan-rekan apoteker langsung antusias. Inilah yang kami harapkan, semangat untuk mandiri dan siap memanfaatkan sistem digital,” ungkap Wahyu.
Kegiatan kolaboratif antara IAI, Dinas Kesehatan, dan DPMPTSP ini tidak hanya memberikan pemahaman teknis, tetapi juga memperkuat komitmen para apoteker untuk mendukung reformasi birokrasi dan digitalisasi layanan publik. Workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas dan kemandirian apoteker dalam mengakses dan mengurus perizinan praktik secara cepat dan efisien.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, IAI Cabang Nganjuk menunjukkan bahwa apoteker tidak hanya berperan dalam pelayanan langsung kepada masyarakat, tetapi juga menjadi bagian penting dari transformasi sistem kesehatan nasional yang berbasis teknologi informasi.
Pewarta: Prabowo/Tim




















