Bengkulu, Sentralnews.com — Pekerjaan pembangunan fisik di Desa Selebar Jaya, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong, resmi dimulai dengan pelaksanaan kegiatan titik nol pada Selasa (10/6/2025).
Kegiatan ini menjadi penanda awal dimulainya proyek pembangunan infrastruktur desa yang bersumber dari anggaran tahun 2025.
Salah satu fokus utama pembangunan kali ini adalah rehabilitasi dan pembangunan saluran irigasi tersier di Dusun Dua.
Saluran irigasi tersebut direncanakan memiliki panjang sekitar 170 meter dan akan menjadi lanjutan dari saluran irigasi sebelumnya yang sudah terbangun namun belum memadai.
Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Selebar Jaya, Reta Azora, A.Md., mengungkapkan bahwa pembangunan irigasi ini sangat penting untuk mendukung aktivitas pertanian masyarakat.
Saat ini, aliran irigasi yang ada masih bersifat alami dan belum diperkuat dengan konstruksi semen, sehingga kurang optimal dalam mendistribusikan air.
“Kami melaksanakan titik nol untuk pembangunan irigasi sepanjang 170 meter. Diharapkan ke depan irigasi ini menjadi sumber pengairan utama bagi sawah dan kolam ikan milik warga,” ujar Reta saat ditemui di lokasi kegiatan.
Pembangunan irigasi ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan akses air yang memadai, terutama di sektor pertanian dan perikanan.
Selain meningkatkan produktivitas, hal ini juga diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara keseluruhan.
Untuk tahap pertama pembangunan, Pemdes Selebar Jaya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp219 juta, yang bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2025.
Tentunya dengan proyek irigasi ini, desa juga berencana dan berupaya melakukan peningkatan taraf ekonomi yang baik, mulai dari lancarnya sumber air untuk mensuport proses pengelolaan sawah maupun sektor lainnya.
Kemudian itu, pembangunan irigasi ini ialah merupakan hasil dari usulan warga. Rencana tersebut telah melalui proses musyawarah desa dan mendapat persetujuan bersama.
“Harapan kami, pembangunan ini bisa memberi manfaat luas bagi warga, mempermudah akses air untuk pertanian, dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” imbuh Reta.
Lebih lanjut, Reta menegaskan bahwa seluruh program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah desa berlandaskan prinsip kebermanfaatan dan aspirasi masyarakat. Pemdes, katanya, akan terus melibatkan partisipasi warga dalam setiap proses pembangunan.
“Semua yang kami lakukan tentu demi membangun desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dukungan warga adalah kekuatan utama kami,” tutupnya.
Acara titik nol ini turut dihadiri oleh unsur muspika seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, pihak Kecamatan Amen, pendamping desa, BPD, perangkat desa, serta warga dan tokoh masyarakat setempat. (FR)



















