Tradisi Siraman Air Terjun Sedudo Menjadi Upacara Sakral Penuh Makna

Nganjuk, Sentralnews.com – Pemkab Nganjuk menggelar tradisi Siraman Sedudo yang berlokasi di Air Terjun Sedudo, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan.

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Wakil Bupati Trihandy cahyo Saputro bersama jajaran Pemkab, Camat Sawahan Imam Baidowi, Ketua Mkks Sma & Smp Beserta Forkopimda, serta warga turut serta dalam pelaksanaan Siraman Sedudo.

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk merawat dan melestarikan tradisi maupun budaya yang ada, tak terkecuali Siraman Sedudo.

Tradisi Siraman Sedudo dihelat secara rutin setiap tanggal 15 Suro.

“Hari ini, kami mengadakan tradisi Siraman di Air Terjun Sedudo. Ini merupakan langkah mempertahankan budaya leluhur kita di bulan Suro,” katanya, Sabtu (12/7/2025).

Kang Marhaen menyatakan Pemkab bakal mengembangkan Siraman Sedudo menjadi wisata budaya yang bergerak ke level provinsi dan nasional.

Ia menilai Siraman Sedudo adalah salah satu tradisi yang dapat menunjang kemajuan sektor wisata Nganjuk.

“Siraman Sedudo bisa meningkatkan daya tarik wisatawan. Ke depan kami berharap makin banyak wisatawan yang berkunjung ke Air Terjun Sedudo,” jelasnya.

Dalam ritual Siraman Sedudo, sebanyak 10 gadis belia berambut panjang diarak untuk mengambil air langsung dari bawah guyuran Air Terjun Sedudo dibantu 10 laki-laki.

Alunan gamelan mengiringi prosesi tersebut.

Air suci tersebut lantas disimpan di sebuah tempat khusus seperti kendi kuningan.

Selain itu, terdapat pertunjukan tari Grujugan Sedudo dan Amek Tirto.

Kemudian ada pula ritual mandi bersama di Air Terjun Sedudo.

Air yang mengalir di air terjun setinggi 105 meter itu dipercaya sebagian masyarakat bisa bikin awet muda dan menyembuhkan penyakit.

Sementara itu Camat Sawahan Imam Baidowi menambahkan bahwa , Kegiatan siraman sedudo yang hari ini dilaksanakan oleh jajaran pemerintah kabupaten Nganjuk. jadi hadir saat ini pak bupati atau wakil bupati seluruh kepala opd dan juga para tokoh-tokoh adat tokoh-tokoh masyarakat juga seluruh lapisan masyarakat .

kegiatan ini merupakan kegiatan rutin karena ini merupakan kegiatan adat yang dilaksanakan sejak dulu ini adalah berawal dari sejarah yang ada di desa ngliman jadi siraman kalau untuk masyarakat Ngliman sendiri khusus buat masyarakat ngliman ini biasanya dilaksanakan pada tengah malam di tanggal 1 atau tanggal 15 Sabtu kliwon.

“Imam Baidowi Berharap bahwa siraman Sedudo semoga lancar di selenggarakan setiap tahunnya. kedepannya di kenal oleh wisatawan nasional dan masyarakat yang ada di sekitar air terjun Sedudo ini mendapatkan berkah agar bisa menjaga dan melestarikan air terjun Sedudo, Tandas Imam.

Pewarta: Prabowo