Bengkulu, Sentralnews.com – Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menegaskan, penataan Kota Bengkulu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan keterlibatan seluruh pihak, termasuk tokoh agama. Hal ini sejalan dengan program Bengkulu Bersih, Indah, Sejuk, dan Asri (BISA) yang terus digalakkan.
Senin (28/7/2025), Dedy menggelar pertemuan dengan para pemuka agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bengkulu di Hotel Santika. Pertemuan ini bertema “Peran Tokoh Agama Dalam Mendukung Program Bengkulu BISA”.
“Seluruh agama mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu kita undang. Kita minta bantuan tokoh agama untuk menyampaikan program Bengkulu BISA di tengah masyarakat,” ujar Dedy.
Menurut Walikota, meski kesadaran masyarakat terhadap kebersihan kota meningkat berkat gotong royong rutin, keterlibatan semua pihak tetap diperlukan agar kota semakin indah dan bebas sampah. Ia mencontohkan peran tokoh agama dalam menyampaikan pesan kebersihan saat khutbah, ceramah, tausiah, atau acara takziah.
“Yang tidak mampu tidak usah bayar, yang punya kemampuan tolong ikut iuran sampah. Enggak mahal, cukup Rp20 ribu sebulan. Jika semua konsisten, kota ini pasti bebas sampah,” tegas Dedy.
Kepala Kesbangpol Kota Bengkulu Syofian Tosoni menambahkan, kegiatan ini merupakan wujud sinergi pemerintah dengan tokoh agama untuk menumbuhkan budaya hidup bersih dan ramah lingkungan.
“Peran tokoh agama sangat penting untuk mendukung cita-cita Bapak Walikota dan Wakil Walikota dalam menjaga kebersihan Kota Bengkulu,” ujarnya.
Program ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat dan tokoh agama untuk bekerja sama menciptakan Bengkulu yang lebih bersih, nyaman, dan asri.ADV




















