Lebong, Sentralnews.com – Suasana tenang di kawasan Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Lebong mendadak berubah haru pada Rabu pagi (3/9/2025). Puluhan personel Satpol PP, dipimpin langsung Kasatpol PP Hambali, mendatangi kantor dan perumahan BBI untuk melakukan penertiban.
Dilansir dari gobengkulu.com situasi tersebut terpantau satu per satu rumah didatangi. Warga yang sudah bertahun-tahun tinggal di sana diminta segera mengosongkan tempat. Suara Hambali terdengar tegas, meski ia sendiri menyampaikan permintaan maaf kepada penghuni.
“Kedatangan kami di sini untuk menyampaikan perintah dari Pemda. Bahwa kalian harus meninggalkan tempat ini karena Pemda akan menertibkan aset-aset BBI. Saya juga mohon maaf,” ucap Hambali.
Ia juga menegaskan bahwa hari ini menjadi batas terakhir untuk menempati area kantor tersebut.
“Sesuai perintah atasan, hari ini terakhir. Semua penghuni harus minggat,” jelasnya.
Bagi sebagian warga, perintah itu terasa sangat mengiris hati. Mereka hanya bisa terdiam, pasrah dengan nasib.

Salah satunya Burlian (55), pria yang sudah enam tahun hidup bersama istri dan anaknya di rumah dinas tersebut. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengaku tak tahu lagi harus kemana.
“Kalau memang ini perintah, saya minta waktu dulu pak. Saya tidak punya rumah, tidak bekerja, dan kondisi saya juga sakit-sakitan. Kami orang susah, mau ke mana lagi,” tutur Burlian.
Hidup Burlian jauh dari kata layak. Untuk makan sehari-hari, ia hanya mengandalkan hasil mengumpulkan kapuk yang kemudian dijual.
“Kami di sini cuma bertiga, saya, istri, dan anak yang masih kelas 3 SD,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kepala BBI Lebong, Kurniadi SE, menjelaskan bahwa penertiban tidak hanya menyasar rumah dinas, tetapi juga gedung yang ditempati Dinas PMD. Instansi tersebut diminta pindah ke gedung bekas arsip daerah di Kelurahan Embong Panjang.
Menurut Kurniadi, langkah ini diambil agar BBI bisa kembali berfungsi.
“Pemda ingin menghidupkan kembali kegiatan di BBI. Jadi mau tidak mau aset ini harus ditertibkan,” ujarnya.
Namun, Kurniadi tak menampik bahwa situasi ini menyisakan rasa iba.
“Sebenarnya kami juga kasihan. Tapi karena sudah sering diingatkan dan tidak dihiraukan, terpaksa Satpol PP yang turun. Semoga warga bisa mengerti,” pungkasnya. (FR)




















