Uji Lab BPOM Ungkap Biang Kerok Keracunan Massal MBG di Lebong, Bakso Tercemar Bakteri

Tampak jenis makanan yang disajikan oleh pihak MBG, yang diduga penyebab keracunan massal ratusan orang

Lebong, Sentralnews.com – Misteri penyebab keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebong akhirnya terjawab. Hasil uji laboratorium Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan, menu bakso yang disajikan dalam program tersebut tercemar bakteri.

“Bakso tercemar bakteri. Yang lain aman,” tegas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, Rachman SKM MKM MSi, saat dikonfirmasi Rabu (3/9/2025) pagi.

Namun, ketika ditanya lebih jauh soal jenis bakteri yang membuat ratusan murid hingga guru mual dan muntah-muntah, Rachman belum memberikan keterangan lanjutan.

Sehari sebelumnya, Selasa (2/9/2025) sore sekitar pukul 17.00 WIB, Rachman yang dihubungi media via WhatsApp sudah mengungkapkan bahwa dari hasil uji awal sampel muntahan murid memang terdeteksi adanya kuman.

“Tercemar kuman, tapi kita belum bisa merilis karena belum lengkap,” ujarnya kala itu.

Dengan terkuaknya hasil laboratorium ini, teka-teki penyebab insiden yang membuat geger masyarakat Lebong pun terbuka. Kini, publik menunggu tindak lanjut penyelidikan Polres Lebong.

Seperti diketahui, peristiwa memilukan itu terjadi Rabu (27/8/2025) siang, sekitar pukul 12.05 WIB. Program MBG yang baru diluncurkan awal Agustus, mendadak terhenti setelah ratusan murid TK, SD, hingga SMP di Kecamatan Lebong Sakti, Lebong Tengah, dan Bingin Kuning jatuh sakit usai menyantap menu bakso, mie, tahu, sayur, dan jeruk.

Diduga kuat, bakso dan mie yang disajikan saat itu telah dimasak sejak malam sebelumnya.

Suasana di ruang UGD RSUD Lebong kala itu berubah mencekam. Tangisan anak-anak bergema bercampur kepanikan orang tua. Meski begitu, tenaga kesehatan (Nakes) RSUD bergerak cepat sehingga kondisi darurat bisa ditangani.

Data Dinkes mencatat, hingga Kamis (28/8/2025), jumlah korban mencapai hampir 500 orang.

Kasus luar biasa ini langsung menyita perhatian pemerintah daerah hingga provinsi. Wakil Gubernur Bengkulu Ir H Mian bersama Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono SIK bahkan turun langsung meninjau kondisi korban di RSUD Lebong pada Kamis pagi.

Usai itu, keduanya menuju Dapur MBG atau Sekretariat Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di Desa Lemeupit, Kecamatan Lebong Sakti. Demi kepentingan penyelidikan, kantor tersebut dipasang garis polisi dan seluruh aktivitas dihentikan sementara.

Di sisi lain, Wakil Bupati Lebong Bambang Agus Suprabudi SSos MSi menegaskan bahwa Pemkab menanggung seluruh biaya pengobatan korban.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis di RSUD Lebong yang sigap menangani anak-anak kita pada saat kejadian,” ungkapnya. (FR)