Bengkulu, Sentralnews.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sekaligus memimpin Rapat Evaluasi Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Penanganan Pulau Enggano dan Normalisasi Alur Pulau Baai, Selasa (16/9) digelar di Balai Raya Semarak Bengkulu.
Dalam kesempatan itu, AHY bersama Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mendengarkan paparan dari sejumlah instansi terkait serta berdialog dengan warga Pulau Enggano secara daring. Menurutnya, persoalan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai merupakan isu serius karena mengganggu aktivitas pelayaran, menghambat distribusi bahan bakar minyak (BBM), serta berdampak langsung pada perekonomian Bengkulu.
AHY menjelaskan penanganan dilakukan melalui dua pendekatan, yakni aspek preventif dan aspek preservasi. Untuk aspek preventif, diperlukan monitoring dan evaluasi pasca pengerukan setiap semester agar kedalaman alur tetap terjaga. Sementara untuk aspek preservasi, operator pelabuhan wajib memastikan kontrak kerja dengan perusahaan pengerukan (dredging companies). “Pelindo harus memastikan pengerukan tahap II yang ditargetkan selesai pada minggu keempat November 2025,” tegas AHY.
Selain itu, Pelindo juga ditugaskan menyelesaikan pekerjaan tambahan berupa normalisasi sand trap dan area abrasi dengan tenggat waktu 31 Juli 2026. AHY menekankan pentingnya penyelesaian dokumen perizinan terkait normalisasi pantai yang terabrasi melalui koordinasi lintas kementerian, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, serta pemerintah daerah. “Kementerian Perhubungan harus mengawasi Pelindo dalam menjaga kedalaman alur pelayaran sesuai linimasa yang disepakati. Kemenhub juga harus menyelesaikan adendum perjanjian konsesi, menerbitkan izin PKK tahap III, serta memastikan rute perintis penerbangan dan pelayaran beroperasi secara berkelanjutan,” papar AHY.
Ia menambahkan, Pemprov Bengkulu dan Pemkab Bengkulu Utara ditugaskan melakukan monitoring di Pelabuhan Pulau Baai dan Pulau Enggano sesuai Inpres 12/2025. Tim Satgas daerah juga diminta memetakan kebutuhan bantuan, mendistribusikannya bersama pemerintah pusat, serta menyampaikan laporan data bantuan yang sudah diterima maupun yang masih dibutuhkan.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu H.Edison Simbolon, M.Si menyampaikan bahwa dengan kedatangan AHY tersebut, persoalan alur pelabuhan Pulau Baii ini bisa segara dituntaskan. “Pendangkalan alur pelabuhan sudah menghambat beberapa sektor perekonomian di jalur laut Bengkulu ke Pulau Enggano menjadi terhambat”, katanya.
Kami sangat memahami dan prihatin dengan persoalan masyarakat di Bengkulu saat ini. Alhamdulillah hari ini, kunjungan rombongan AHY dan beberapa wakil menteri tadi secara khusus membahas persoalan penanganan masalah pendangkalan pelabuhan Pulau Baai yang menyebabkan bermacam persoalan ekonomi di Bengkulu. “Semoga saja kunjungan AHY bisa membuat perhatian buat kita semua agar Bengkulu terutama alur pelabuhan cepat tuntas dan teratasi lebih baik lagi”, pungkasnya




















