Palembang, Sentralnews.com – KONI Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan tes fisik dan tes kesehatan sekitar 131 atlet yang dipersiapkan untuk berlaga pada PON XX Papua pada 2021 dengan protokol kesehatan mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Tes hari pertama dilakukan di lapangan stadion bumi Sriwijaya Jl. Angkatan 45, Lorok Pakjo, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Ketua Tes Pelatihan dan Pelatda PON, Dr. Syamu Ramel, M. mengatakan, atlet yang menjalani tes fisik dan tes kesehatan ini merupakan atlet yang telah lolos seleksi dan merupakan binaan KONI untuk persiapan PON XX Papua.
Test tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni 11 – 12 Februari 2021. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu cara menjaga dan mengevaluasi kebugaran dan jasmani atlet Sumsel, agar tetap prima melaksanakan latihan dengan baik.
Selanjutnya ramel memaparkan, Para atlet ini menjalani tiga tahapan tes fisik dan kesehatan dengan pemantauan langsung oleh Tim Kesehatan KONI Sumsel yang terdiri atas dokter dan praktisi perawat.
“ sesuai prosedur para atlet menjalani beberapa tes kesehatan atlet diantarannya Bleep test, balke test (VO2max), lari 20 M, set and Rich, vertical jump test, medicine test, hop test, sutle run test, hand grip dynamometer test, seat up and push up, antrometri test. Tujuan utk melihat kemampuan atlet dimasa pandemi ini” jelas Ramel.
Pada hari pertama tes, 107 atlet sudah mengantre untuk didaftar tes sejak pukul 07.00 WIB secara ketat dengan protokol COVID-19 sambil menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh.
Mereka diatur dengan berjarak dan menjalani tes secara perorangan maupun berkelompok.
Tes hari pertama berakhir pukul 15.00 WIB setelah 107 orang dari 131 orang jumlah atlet telah menjalani test, dari 28 cabang olah raga se-Sumsel.
Selanjutnya pada tanggal 12 Februari 25 atlet lainnya juga akan dilakukan tes yang sama
Sementara itu dr Syamsudin Ishac, SpOg, Ketua Tim Kontingen PON Sumsel, sekaligus Ketua Panitia Pelatihan Daerah (Pelatda) PON, mengungkapkan bahwa untuk menghadapi PON para pelatih cabor harus mempersiapkan unsur-unsur fisik, teknik, taktik, dan mental.
Syamsydin menjelaskan pada tahan persiapan umum pelatih masih mengutamakan unsur fisik yang mendukung prestasi atlet. Sumbangan prestasi harus didukung oleh faktor fisik sehingga akan membawa atlet lebih percaya diri dengan kondisi fisik yang telah dipersiapkan.
Persiapan kondisi fisik tidak hanya bersifat tradisional yaitu mengulang dari metode-metode yang diajarkan terdahulu, namun harus didukung dengan perkembangan ilmu-ilmu olahraga saat ini sehingga akan mempercepat proses peningkatan kualitas fisik atlet.
Untuk melihat kemampuan dan peningkatan kondisi fisik atlet maka perlu diadakan tes dan pengukuran bagi atlet yang mengikuti Pelatda. Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah kondisi fisik atlet sudah meningkat dan siap dalam menghadapi PON XX.
Selain itu Syamsudin juga berkata bahwa untuk mengevaluasi kondisi fisik atlet yang baik harus didukung dengan alat pengukuran dan macam-macam tes yang sudah valid dan terandalkan.
Disamping itu hasil data dari pengukuran atlet dapat diketahui standarisasi atau status kondisi fisik atlet cabor perorangan, apakah sudah termasuk dalam katagori baik sekali, baik, 50 sedang, kurang atau bahkan kurang sekali.
Sehingga dari data tersebut dapat sebagai evaluasi untuk menganalisis bahwa status kondisi fisik atlet Pelatda, sejak tahap permulaan sampai dengan proses pertengahan progran latihan terlihat peningkatannya, tetap tidak berkembang (stagnasi), atau bahkan penurunan status kondisi fisiknya.
Persiapan Fisik Tujuan utama persiapan fisik menurut Ketua Umum KONI Sumsel Hendri Zainudi S.Ag SH melalui Sekretaris Umum Suparman Romans adalah untuk meningkatkan potensi fungsional atlet dan mengembangkan kemampuan biomotor kestandar yang paling tinggi.
“ Disamping itu latihan fisik bertujuan agar para atlet dalam melakukan teknik-taktik, dan mental dapat dengan mudah, mantap, baik dan benar, serta memiliki daya tahan tubuh yang baik dalam melakukan pertandingan tanpa mengalami gangguan fisik baik anatomis maupun fisiologis,” Ungkap Suparman.
“ Dengan demikian latihan fisik bagi Atlet dapat menimbulkan rasa percaya diri yang kuat, kebugaran, dan mengurangi terjadinya cedera pada saat berlatih maupun bertanding. Oleh karena itu program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik” , Tandas Parman (Daeng)
28 Cabor Sumsel yang lolos PON Papua:
1. Atletik
2. Wushu
3. Senam
4. Anggar
5. Muaythai
6. Loncat Indah
7. Dayung
8. Pencak Silat
9. Bermotor
10. Panjat Tebing
11. Bulutangkis
12. Renang
13. Balap Sepeda
14. Menembak
15. Ski Air
16. Sepak Takraw.
17. Biliar
18. Catur
19. Gulat
20. Karate
21. Panahan
22. Selam
23. Sepatu Roda
24. Taekwondo
25. Tenis Lapangan
26. Tenis Meja
27. Voli Pasir
28. Woodball
Empat cabor yang belum pasti dipertandingkan:
1. Balap Sepeda (potensi emas)
2. Ski Air (potensi emas)
3. Tenis Meja
4. Woodball