Bengkulu, Sentralnews.com – Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu melakukan gerakan serentak di Desa Cipta Mulya Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara pada Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu H.Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si mengatakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bengkulu hingga Oktober 2022 telah mencapai 1235 kasus hingga 11 kematian. Kondisi ini membuat Pemprov Bengkulu melakukan langkah antisipatif agar penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini terus melonjak. ” Kegiatan ini merupakan pemberantasan sarang nyamuk yang salah satunya penyakit menular DBD yang bisa menyebabkan kematian,” katanya.
Herwan juga mengatakan, terjadi kenaikan angka 40 persen dibandingkan tahun 2021. Dengan Insiden angka ini masih di bawah angka 10 pesren yakni 0,8 persen. Tingginya angka kasus DBD ini disebabkan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi. Kondisi cuaca, lanjut dia, yang sering kali terjadi hujan menyebabkan banyaknya genangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Untuk itu, Dinkes meminta masyarakat untuk melakukan 3 M dengan rajin menguras bak mandi atau tempat penampungan air di dalam rumah. “Selanjutnya, menutup tempat penampungan air agar terhindar dari nyamuk yang akan berkembang biak serta mengubur sampah yang menjadi tempat atau sarang nyamuk,” jelasnya
Pada kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga dilakukan foging massal, penyuluhan sebanyak 50 kader PSN, Pelayanan Kesehatan Terpadu (Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis), Penyerahan Bantuan Oksigen Konsentrator, penyerahan Bantuan Kartu Bengkulu Sejahtera (KBS) JKN KIS dan Alsintan juga 1 unit alat fogging kepada vaksinator Puskesmas Desa Suka Makmur dan kelambu elektrik disinfektan sebanyak 10 paket. “Pembagian kelambu diserahkan bagi penerima yang memiliki resiko tinggi pada kelompok lansia dan ibu hamil.” paparnya.