Mamasa,SentralNews.com – Seorang pemuda yang mengalami sakit gangguan jiwa puluhan tahun bahkan pemuda tersebut pernah dipasung oleh keluarganya, namun perhatian pemerintah setempat tidak ada.
Abd Haris Haikal kelahiran 1990 yang akrab disapa Ical merupakan warga salukayyang, Desa Aralle Utara, kec. Aralle, kab. Mamasa, prov. Sulawesi barat (Sul-Bar).
Pria tersebut menjalani masa mudanya dengan penyakit gangguan jiwa yang iya alami sejak 2012 sampai sekarang.
Menutut ayah kandungnya Idris, jika anaknya ical mengalami sakit gangguan jiwa sejak tahun 2012 sampai sekarang.
“Awalnya dia pulang nonton Hoya – Hoya di Mamuju dia pulang jam 12 malam tiba-tiba dia menangis dan kejadian aneh terjadi karna dia meminta maaf kepada kami semua yang ada di rumah dan kejadian itu sampai pagi,” kata Idris kepada media Sentral news Minggu 23 April 2023.
Setelah kejadian aneh yang ical alami tersebut perubahan terjadi pada dirinya menjadi pendiam dan kerap mengurung dirinya dalam kamar sendirian. Bulan Juli 2013 Ical tiba – tiba pingsan setelah sadar dia lari dari rumahnya.
Dengan bantuan warga setempat Dia dapat ditemukan dan dibawah ke puskesmas aralle untuk diperiksa. 4 malam dipuskesmas aralle perawat aralle merujuk dia ke RSUD Polewali.
1 Minggu tidak ada perubahan dokter RSUD Polewali memutuskan agar ical di rawat dirumah.
Ayah kandungnya pun membawanya pulang kerumah namun tidak beberapa hari dia kembali pergi lari meninggalkan rumah sampai dia di dapat di daerah Benuang Mamuju.
” Dia lari tinggalkan rumah sampai saya dapat di daerah Benuang kabupaten Mamuju setelah itu saya pasung dia selama 1 bulan lamanya,” ujar Idris
Setelah dipasung kurang lebih 1 bulan kondisi anaknya sudah mulai membaik sehingga pasung tersebut dilepas.
“Kondisinya sudah mulai membaik dia sudah bisa main volly, main gitar dan kegiatan lainnya, tetapi dia masih sering bicara sendiri dan terkadang tertawa sendiri,” jelas Idris
Menanggapi soal perhatian pemerintah setempat terkait anaknya tersebut yang sudah puluhan tahun mengalami sakit gangguan jiwa Idris sangat menyesali karna jangankan bantuan melihatnya pun tidak ada
“Saya sangat sayangkan kepada pemerintah mulai dari tingkat desa sampai kabupaten karna puluhan tahun saya merawat anak saya mereka tidak ada perhatian sama sekali jangankan memberi bantuan melihat saja keadaan anak saya tidak ada,”sebut Idris
“Saya berharap bantuan dan masukan dari pemerintah karna saya sudah berbagai cara melakukan pengobatan kepada anak saya dengan memakai dukun, rumah sakit tetapi hasilnya sama tidak ada perubahan,” tutur Idris penuh kesedihan
Kendati demikian Idris tetap berusaha dan bersabar merawat anaknya tersebut dan tetap berharap agar pemerintah setempat memberinya solusi terbaik untuk anaknya agar anaknya bisa pulih kembali seperti semula.
Kami mencoba menghubungi pemerintah desa aralle Utara melalui telpon dan whatsApp tetapi tidak direspon oleh kepala desa setempat. (skr)