Bengkulu, Sentralnews.com – Rencana penutupan jalan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) ditunda. Sebelumnya penutupan jalan itu direncanakan dilaksanakan pada 1-2 Mei lalu. Hanya saja, hal tersebut batal dilakukan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso ST mengatakan, penundaan penutupan jalan DDTS itu, disebabkan karena alat berat jenis crane kedua untuk membantu pekerjaan pembangunan jembatan layang belum masuk.
“Seharusnya ditutup hari ini (kemarin,red), tapi kita tunda. Karena alat crane kedua belum masuk untuk membantu pekerjaan,” terang Tejo Selasa (2/5).
Dijelaskannya, belum masuknya alat berat jenis crane itu, karena masih terhambat arus mudik lebaran lalu. Sehingga tidak bisa diangkut untuk melintas jalan umum. Mengingat alat crane itu didatangkan dari luar Provinsi Bengkulu.
“Alat crane itu belum boleh berjalan, makanya agak terlambat,” bebernya.
Untuk penutupan jalan itu, menurut Tejo, dilakukan dalam minggu ini. Tentunya ketika alat berat crane itu sudah sampai lokasi pembangunan jembatan layang DDTS. Hanya saja, untuk penutupan jalannya diterapkan sistem buka tutup. Sesuai rencana, waktu penutupan jalan dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Kemudian, jalan itu kembali dibuka pada pukul 06.00 WIB sampai 08.00 WIB.
Minggu ini alat crane masuk, program buka tutup jalan kita laksanakan,” jelas Tejo.
Sementara itu, menurut Tejo, nantinya ditetapkan penutupan total jalan DDTS. Penutupan total itu rencananya akan dilakukan selama 2 bulan. Mulai bulan Juni sampai bulan Juli mendatang. Penutupan total itu dilakukan, karena alat berat akan masuk untuk membongkar pondok jualan di sepanjang danau. Termasuk untuk melakukan pembangunan jalan.
“Juni sampai Juli ditutup total,” ujarnya.
Tejo menegaskan, penutupan jalan itu memang harus dilakukan. Karena akan melakukan perbaikan jalan di sepanjangan DDTS. Dari jalan simpang Brimob Surabaya sampai Simpang Kompi. Termasuk membongkar semua warung atau pondok pedagang.
“Jadi otomatis, kendaraan tidak bisa lewat,” tambah Tejo.
Sebelum melakukan penutupan jalan, Tejo mengatakan, semua tiang listrik akan direlokasi. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN. Dalam waktu dekat, relokasi tiang listrik akan dilakukan.
“Kalau untuk pekerjaan sekarang progesnya sudah 3 persen. Kita targetkan akhir tahun sudah selesai pekerjaan fisiknya,” tandasnya.
(Adv)