Kencana Penurunan Stunting, Rosjonsyah Berharap Target Nasional Segera Tercapai

Bengkulu, Sentralnews.com – Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Rosjonsyah membuka kegiatan Review Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bengkulu Tahun 2023, di Ballroom Hotel Grage Bengkulu, Selasa (17/10/2023).

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu ini mengatakan, merupakan PR bersama untuk lebih bekerja keras dalam mencapai target provinsi tahun 2024 menjadi 12,55 persen.

“Saat ini juga tengah berjalan survey kesehatan Indonesia , dan tentu besar harapan kita angka stunting kita menunjukkan penurunan atau perubahan ke arah yang baik,” kata Wagub Rosjonsyah.

Menurut Rosjonsyah, persoalan stunting merupakan satu di antara persoalan bangsa Indonesia, baik menyangkut kesehatan, pendidikan, dan ekonomi maupun sosial budaya sehingga cita-cita bangsa menjadikan tahun 2045 sebagai Indonesia Emas dengan memanfaatkan bonus demografi mendapat tantangan yang lebih besar.

Wagub Rosjonsyah berpesan dalam kondisi yang sulit ini agar kabupaten/kota penerima DAK sub bidang KB dan juga biaya operasional khusus Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin sesuai dengan panduan dan juknis yang telah ditetapkan.

“Saya mengharapkan hasil review atas pencapaian kinerja dalam program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting semester pertama di tahun 2023 ini dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan semangat dalam mengejar target-target di semester kedua yang tersisa kurang lebih 2 bulan ke depan. Terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Bengkulu,” kata mantan Bupati Lebong dua periode ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, jumlah penduduk Provinsi Bengkulu sebesar 2.032.942 jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk 1.48 persen. Jumlah penduduk tertinggi pada generasi ‘Z’ atau penduduk yang lahir tahun 1997 – 2012 atau perkiraan umur saat ini 8 – 23 tahun atau sebesar 28,94 persen.

(Adv)