“Kita perlu merancang, melatih, dan mengajarkan kepada generasi muda bagaimana kondisi DPRD. Program ini tidak hanya melibatkan teman-teman di DPN, tetapi juga melibatkan mereka yang telah melakukan studi tour ke DPRD Provinsi Bengkulu. Hal ini untuk menanamkan pemahaman mengenai kursi Ketua, kursi anggota, dan kursi pejabat lainnya,” ungkap Dempo.
Dempo berharap bahwa melalui program ini, motivasi dan semangat akan tertanam di hati generasi milenial. Dia menekankan pentingnya menjauhkan prasangka negatif terhadap anggota DPRD dengan memperbaiki image mereka melalui aksi nyata dan peran yang produktif.
“Saya ingin melahirkan generasi milenial yang memiliki nilai-nilai ideologis perjuangan. Kita harus mengubah pandangan bahwa anggota DPRD hanya tukang tidur atau beban masyarakat. Harus ada perbaikan pelan-pelan, baik dari tekanan luar dengan parlemen jalanan maupun dari perbaikan internal. Peran mahasiswa sebagai agen perubahan sangat krusial untuk mewujudkan perbaikan berkelanjutan di DPRD Provinsi Bengkulu,” tegas Dempo.
Dalam visinya, Dempo mengharapkan agar perbaikan tersebut dapat menciptakan parlemen yang mampu menyuarakan dan mewakili aspirasi rakyat dengan baik, menghilangkan prasangka negatif, dan membangun citra positif terhadap lembaga legislatif.
(Adv)
