Bengkulu, Sentralnews.com – Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu. Acara ini bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD) 2025 dan berlangsung di salah satu hotel di Kota Bengkulu.
Dalam sambutannya, Gubernur Rohidin menekankan pentingnya hubungan antara sektor ketenagakerjaan dan transmigrasi. Ia menggambarkan kedua sektor ini sebagai dua sisi mata uang yang saling terkait, di mana perkembangan sektor transmigrasi selalu melibatkan sektor ketenagakerjaan.
Gubernur Rohidin mengungkapkan bahwa dari sekitar 1,9 juta penduduk Bengkulu, terdapat sekitar 3-4 persen pengangguran, yang berarti ada sekitar 30 hingga 40 ribu orang pengangguran di provinsi ini. Untuk mengurangi angka pengangguran tersebut, gubernur menekankan pentingnya memahami penyebabnya.
“Jika pengangguran disebabkan oleh rendahnya kompetensi dan keterampilan, maka perlu ada program untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Gubernur Rohidin. Ia menambahkan, jika pengangguran terjadi karena kurangnya lapangan pekerjaan, maka perlu ada kerja sama dengan OPD teknis lainnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Gubernur Rohidin juga menyoroti pentingnya program magang di perusahaan-perusahaan serta kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk memberikan pelatihan kepada mahasiswa. Hal ini bertujuan agar setelah lulus, mereka memiliki keahlian yang memadai untuk memasuki dunia kerja. Program-program pelatihan dari pemerintah pusat juga dianggap penting dalam upaya ini.
“Di sinilah bentuk sinergi dan kolaborasi diperlukan sehingga membentuk suatu gerakan yang dapat mengatasi masalah pengangguran,” tegasnya. Ia menekankan bahwa tanpa gerakan nyata, upaya mengurangi pengangguran ibarat bermain bola hanya dengan menjaga gawang saja.(Adv)