Buka Bersama Pemkab Nganjuk Dinilai Diskriminatif, Wartawan Tak Diundang Kecewa

Nganjuk, Sentralnews.com – Acara buka puasa bersama yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk menuai kontroversi di kalangan jurnalis. Sejumlah wartawan merasa kecewa karena tidak diperkenankan menghadiri acara tersebut tanpa gelang khusus dari panitia.

Salah seorang wartawan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa akses masuk ke acara buka bersama itu dibatasi hanya bagi mereka yang memiliki gelang undangan. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan media terkait transparansi dan objektivitas Pemkab dalam mengundang insan pers.

“Kami datang untuk meliput dan bersilaturahmi, tetapi justru tidak diizinkan masuk karena tidak memiliki gelang dari panitia. Ini jelas ada tebang pilih terhadap media,” ujar seorang wartawan yang merasa kecewa.

Menurutnya, acara buka puasa bersama seharusnya menjadi ajang silaturahmi antara Pemkab dan seluruh wartawan tanpa diskriminasi. Pembatasan ini dinilai menciptakan kesan adanya perlakuan istimewa terhadap kelompok tertentu.

Menanggapi hal ini, Ketua DPC Forum Aliansi Antar Media (FAAM) Nganjuk, Achmad Ulinuha, menegaskan bahwa acara yang digelar atas nama Bupati dan Wakil Bupati seharusnya mengundang seluruh wartawan, baik yang tergabung dalam organisasi maupun independen.

“Jangan sampai ada tebang pilih dalam undangan, karena hal ini bisa menciptakan kesan bahwa hanya wartawan pro-pemerintah yang diberi akses. Ini bisa memicu perpecahan di kalangan jurnalis, terutama mereka yang bertugas di lapangan,” tulisnya dalam pesan WhatsApp.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemkab Nganjuk belum memberikan klarifikasi terkait mekanisme distribusi gelang serta alasan di balik kebijakan selektif ini.

Acara yang seharusnya menjadi momen kebersamaan justru memicu polemik di kalangan jurnalis yang merasa diperlakukan tidak adil dalam peliputan kegiatan pemerintahan daerah.