Bengkulu, Sentralnews.com – Rumah Aspirasi “Bantu Rakyat” kembali digelar di Balai Raya Semarak Bengkulu, Minggu malam (22/6). Forum diskusi publik ini memasuki episode kedua dengan tema “Konservasi Bumi Merah Putih, Tanggung Jawab Siapa?”, membahas isu strategis antara pelestarian lingkungan dan percepatan investasi di Bengkulu.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, forum ini menjadi ruang dialog terbuka antara pemerintah dan masyarakat. Rumah Aspirasi juga dirancang untuk menyerap ide, kritik, dan aspirasi publik secara langsung.
“Kita ingin masyarakat bisa menyampaikan gagasan dan keluhannya langsung. Di sini akan dijawab oleh pihak yang berkompeten. Ini agar tidak terjadi simpang siur informasi atau hoaks,” kata Helmi Hasan.
Selain isu lingkungan dan investasi, Rumah Aspirasi juga mendorong pemberdayaan ekonomi lokal. Pelaku UMKM dan pedagang kecil rutin dilibatkan dalam setiap gelaran acara, sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi kerakyatan.
Dalam paparannya, Helmi juga menyinggung rencana investasi dari Tiongkok untuk pengembangan energi tenaga angin senilai Rp20 triliun di Bengkulu.
“Hutan harus tetap lestari, tapi investasi juga harus masuk. Kita butuh pertumbuhan ekonomi. Ini bagian dari upaya mewujudkan target Presiden Prabowo, yaitu pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen,” tegasnya.
Gubernur dua periode itu juga meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota di Bengkulu fokus menata sektor pariwisata sebagai kekuatan utama daerah.
“Pariwisata dan investasi harus bisa berdampingan dengan konservasi. Bengkulu punya kekayaan alam luar biasa, ini harus kita kelola secara bijak,” ujarnya.
Melalui Rumah Aspirasi, Pemprov Bengkulu menegaskan komitmennya menjadi penghubung antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha dengan harapan terwujudnya Bengkulu yang hijau, terbuka, dan sejahtera.(ADV)




















