PEMBANGUNAN JEMBATAN BRINGKIL OLEH DINAS PUPR KAB. NGANJUK MELALUI DBHCHT TAHUN 2025

Nganjuk, Sentralnews.com – Perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan Kabupaten Nganjuk terus dipacu pada tahun anggaran 2025 ini. Salah satunya dengan memanfaatkan alokasi Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Ngajuk, Onny Supriyono mengatakan, pembangunan insfrastruktur yang dibiayai dari DBHCHT tahun 2025, salah satunya yaitu pembangunan jembatan Bringkil Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk.

“Adapun nilai kontrak pembangunan rehabilitasi jembatan ini sebesar Rp 1.129.203.000,- dengan jangka waktu pelaksanaan 120 hari kalender dan terakhir pekerjaanya” jelas Onny sapaan akrab Onny Supriyono saat ditemui di ruang kerjanya, senin (8/09/2025).

Namun, kata Onny, pihaknya akan mengupayakan selesai pekerjaan sebelum jatuh tempo kontrak.

Dijelaskannya, bahwa pekerjaan rehabilitasi jembatan tersebut yaitu berupa pelebaran jembatan yang semula lebar jembatan hanya 3 meter menjadi 5 meter.

“Untuk saat ini, tahap pelaksanaan pekerjaan sudah mulai tahap awal yaitu pembongkaran dan pengalian untuk selanjutnya pemasangan tiang penyanggah jembatan ,” katanya.

Onny berharap, dengan semakin lebarnya jembatan usai dilakukan rehabilitasi, kendaraan untuk pengangkut hasil tembakau maupun kendaraan umum bisa melintasi jembatan dengan sempurna sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Ia juga mengimbau, kepada masyarakat untuk selalu menjaga kondisi jembatan agar tetap kuat dan kokoh.

“Jangan coret-coret di sepanjang jembatan karena itu akan sangat menganggu estetika jembatan dan juga jangan membuang sampah di bawah jembatan karena bisa mengakibatkan terjadinya banjir,” imbaunya.

Selain itu, kata Onny, tonase kendaraan yang melintasi jembatan tersebut, harus sesuai dengan aturan yang ada yaitu dengan berat gandar hanya 8 ton.

Masih menurut Onny, di Kabupaten Nganjuk terdapat 655 jembatan. Dari 655 jembatan tersebut, semuanya dalam kondisi mantap atau bisa digunakan, akan tetapi ada kondisi jembatan yang bottleneck yaitu sekitar 30 persen atau 120 jembatan.

“Semoga di tahun depan, pemerintah bisa memberikan bantuan lebih banyak lagi untuk kegiatan-kegiatan rehabilitasi jembatan dalam rangka meningkatkan kemantaban jembatan tersebut,” tutupnya.

Pewarta: Prabowo