Bengkulu, Sentralnews.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu menggelar Sarasehan Perekonomian bertajuk “Diseminasi Moneter dan Fiskal: Optimalisasi Potensi Daerah dalam Upaya Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen”, Senin (23/9). Forum ini mempertemukan pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas masyarakat guna merumuskan strategi pertumbuhan ekonomi Bengkulu yang inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Wahyu, menegaskan bahwa akselerasi ekonomi Bengkulu memerlukan penguatan fundamental pada tiga pilar utama: peningkatan investasi, perluasan ekspor-impor, dan dorongan konsumsi rumah tangga. Sinergi antara kebijakan fiskal pemerintah dan kebijakan moneter BI, menurutnya, menjadi instrumen kunci dalam mendorong momentum pertumbuhan.
“Pendapatan per kapita Bengkulu tahun 2023 berada di kisaran Rp43 juta per tahun. Untuk naik kelas menjadi daerah berpendapatan tinggi, angka ini harus meningkat hampir sepuluh kali lipat. Perjalanan menuju ke sana membutuhkan collective action dari seluruh pemangku kepentingan,” ujar Wahyu.
Ia juga menyinggung dinamika eksternal, khususnya perlambatan ekonomi global akibat kebijakan tarif dagang Amerika Serikat. Meski demikian, Wahyu mencontohkan India yang mampu menjaga pertumbuhan melalui penguatan konsumsi domestik. “Bengkulu bisa meniru formula ini—memperkuat basis pasar lokal sembari tetap menggenjot kinerja ekspor,” tambahnya.
Secara nasional, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 pada kisaran 4–6 persen, dengan inflasi tetap terkendali meski harga pangan masih menjadi pressure point. Untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong likuiditas, BI telah menurunkan suku bunga acuan ke level 4,75 persen dan melonggarkan rasio giro wajib minimum.
Wahyu menekankan bahwa Bengkulu memiliki growth driver yang kuat, mulai dari sektor pertanian, kelautan, pariwisata, hingga energi. “Target pertumbuhan 8 persen bukan sekadar optimisme, tetapi peluang nyata bila sektor-sektor unggulan ini bergerak serentak. Inilah jalan bagi Bengkulu keluar dari middle income trap menuju daerah yang lebih maju dan sejahtera,” tutupnya.


















