Lebong, Sentralnews.com – Bupati Lebong, H. Azhari, SH, MH menegaskan pentingnya membangun komunikasi dan dialog yang konstruktif antara masyarakat, organisasi, serta pemerintah daerah dalam menyikapi berbagai persoalan di Kabupaten Lebong, Senin (6/10/2025).
Hal itu disampaikan usai dirinya memimpin pertemuan bersama Persatuan Masyarakat Lebong (PAMAL), yang turut dihadiri perwakilan TNI, Polri, serta sejumlah pejabat Pemkab Lebong, untuk membahas tuntutan yang sebelumnya di sampaikan oleh PAMAL.
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 11.30 WIB tersebut juga dihadiri oleh unsur Kesbangpol, Inspektorat, serta bagian Intel. Dalam forum itu, Bupati Azhari menegaskan bahwa Pemkab Lebong selalu terbuka terhadap aspirasi masyarakat, dengan mengedepankan ruang diskusi sebagai sarana penyampaian pendapat yang efektif.
“Pemerintah daerah ini tetap terbuka. Kita butuh mitra untuk berdiskusi dan menyampaikan masukan secara langsung. Tidak harus melalui aksi, karena diskusi dan komunikasi yang baik akan menghasilkan solusi yang lebih cepat dan konkret,” tegas Bupati Azhari.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyoroti sejumlah isu yang menjadi perhatian PAMAL, di antaranya proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), netralitas ASN, serta persoalan aset dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang saat ini sedang berproses. Ia menegaskan, pemerintah daerah telah menyiapkan langkah-langkah strategis, termasuk anggaran dan koordinasi lintas instansi untuk memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai aturan.
“Pilkades, TGR, netralitas ASN, semuanya adalah tanggung jawab pemerintah daerah. Anggaran dan regulasi sedang kita siapkan, termasuk koordinasi dengan Kemendagri untuk penyusunan Perbup dan teknis pelaksanaannya,” jelas Bupati.
Terkait sejumlah tuntutan yang disuarakan oleh PAMAL, Bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak menutup mata. Ia memastikan seluruh aspirasi tersebut akan ditindaklanjuti dengan tetap berpedoman pada asas kehati-hatian dan prosedur yang berlaku.
“Semua tuntutan itu sebenarnya adalah bagian dari kewajiban kami. Hanya saja, dalam pelaksanaannya ada proses yang harus dijalani. Tapi kami berkomitmen untuk menyelesaikan secepatnya,”ujar Bupati Azhari.
Lebih lanjut, Bupati mengapresiasi sikap terbuka dan semangat dari PAMAL yang memilih jalur dialog dalam menyampaikan aspirasi. Ia berharap pola komunikasi seperti ini bisa terus dijaga agar tercipta hubungan yang sehat antara masyarakat dan pemerintah daerah.
“Kami berterima kasih karena teman-teman sudah memilih jalur dialog. Ini contoh baik. Ke depan, kami ingin semua hal disampaikan melalui forum terbuka seperti ini, agar solusi bisa dicapai dengan cepat,” tutupnya.
Sementara itu, Mashuri alias Awi, selaku perwakilan PAMAL yang memimpin audiensi bersama Bupati, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Pemkab Lebong dalam menerima aspirasi mereka.
“Terkait hasil audiensi bersama Bupati tadi, Alhamdulillah, Bupati akan memproses semua terkait sejumlah tuntutan yang kita sampaikan,” ujar Awi.
Awi menjelaskan bahwa PAMAL akan menunggu proses yang dijanjikan pemerintah daerah terkait berbagai isu yang telah disampaikan dalam audiensi, seperti TGR, Pilkades, aset, dan netralitas ASN.
“Semua tuntutan kita diterima oleh Bupati. Soal TGR, Pilkades, aset, dan juga netralitas ASN, semuanya akan berproses, dan kita tunggu saja,” tambahnya.
Lebih lanjut, Awi menegaskan bahwa PAMAL akan tetap menjalankan fungsi kontrol sosial secara konstruktif terhadap jalannya pemerintahan. Ia juga menekankan bahwa gerakan PAMAL bukan untuk menyerang kepemimpinan Bupati Azhari, melainkan sebagai bagian dari peran masyarakat dalam sistem demokrasi.
“Aksi hari ini dan aksi yang kemarin, kita tidak bicara soal program 100 hari kerja Bupati sekarang. Namun, dalam konsep demokrasi, menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak yang dijamin undang-undang. Mungkin di masa Bupati Azhari ini, kita tidak perlu lagi aksi, karena dengan audiensi seperti ini kita bisa diterima dan didengar. Alhamdulillah, Bupati Lebong hari ini membuka ruang dialog bagi kami,” pungkas Awi. (FR)
