Blitar, SentralNews.com – Upaya memperkuat ketahanan gizi nasional terus digencarkan pemerintah dan mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. Salah satu buktinya tampak dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Survei Monitoring Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tahun 2025, yang digelar di Ruang Rapat BPS Kota Blitar, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung produktif dengan suasana penuh semangat. Hadir dalam rapat, Komandan Kodim 0808/Blitar Letkol Inf Virlani Arudyawan, S.H., M.M., M.H.I., bersama Kepala BPS Kota Blitar, Hanung Pramusito, SST., S.Si., M.E., M.P.P., yang memimpin jalannya diskusi. Sekitar 15 peserta dari berbagai instansi turut hadir membawa komitmen bersama untuk memastikan Program MBG berjalan efektif dan tepat sasaran.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono, S.Sos., menegaskan pentingnya sinergi lintas lembaga demi kesuksesan program tersebut. Ia menyebut peningkatan gizi, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil, merupakan langkah fundamental dalam membangun generasi unggul di masa depan.
“Program ini bukan sekadar bantuan makanan, tetapi investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Kita ingin anak-anak Blitar tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujar Priyo.
Ia juga menyampaikan bahwa target penerima manfaat Program MBG di Kota Blitar tahun 2025 mencapai sekitar 55 ribu orang. Pemerintah daerah bahkan menyesuaikan mekanisme pelayanan dari 3.000 menjadi 2.000 penerima per satuan layanan agar distribusi lebih merata dan tepat sasaran.
“Kami ingin setiap warga yang berhak benar-benar merasakan manfaat program ini,” tambahnya.
Sementara itu, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Virlani Arudyawan menilai, keberhasilan Program MBG sangat erat kaitannya dengan upaya menjaga ketahanan nasional. Menurutnya, kesehatan masyarakat merupakan bagian penting dari kekuatan pertahanan semesta.
“Pertahanan negara bukan hanya soal senjata dan pasukan, tapi juga seberapa kuat rakyatnya. Masyarakat yang sehat adalah pondasi bagi negara yang tangguh,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keamanan dan ketepatan data penerima manfaat. Data, kata dia, harus dikelola dengan bijak agar tidak menimbulkan penyalahgunaan.
“Data itu kekuatan. Bila dikelola dengan benar bisa jadi senjata ampuh, tapi bila bocor bisa jadi ancaman. Karena itu, sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan BPS harus terus diperkuat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Blitar, Hanung Pramusito, memaparkan hasil Survei Monitoring dan Evaluasi Program MBG Tahap II Tahun 2025. Survei ini dilakukan untuk menilai status gizi masyarakat, efektivitas koordinasi antarinstansi, serta kualitas tata kelola pelaksanaan program di lapangan.
Melalui rapat tersebut, seluruh peserta sepakat mempererat kerja sama lintas sektor demi terwujudnya masyarakat Kota Blitar yang sehat, sejahtera, dan tangguh. Program Makan Bergizi Gratis diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas gizi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa pembangunan bangsa dimulai dari piring makan rakyatnya.
Pewarta: Riyon




















