Blitar, SentralNews.com – Upaya mendorong masyarakat hidup sehat dan menjauhi bahaya narkoba kembali digaungkan di Kabupaten Blitar. P-AP3I Kabupaten Blitar bersama P-AP3I Kota Blitar dan BNN Kabupaten Blitar menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Pengenalan Metode Terapi Banyuurip dan Sosialisasi Bahaya Narkoba”, Sabtu siang (8/11/2025).
Mengusung tema “Sehat, Teratur, dan Profesional”, acara yang berlangsung di Rumah Makan Maceria, Jalan Cempaka, Kelurahan Srengat ini diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan. Suasana hangat dan penuh antusias terlihat sejak awal kegiatan.
Turut hadir sejumlah tokoh penting, seperti perwakilan BNN Kabupaten Blitar M. Yusuf Eko Haryanto, Ketua P-AP3I Kota Blitar Rani Sunarni, DPD P-AP3I Jawa Timur Mohamad Siamsul Arifin, perwakilan DPC Kabupaten Kediri Hariyono, serta para tokoh masyarakat, pemuda, relawan anti-narkoba, dan undangan lainnya.
Kegiatan ini sekaligus memperkenalkan Terapi Banyuurip, sebuah metode penyembuhan alami yang mulai mendapat perhatian publik. Terapi ini digadang-gadang mampu membantu pemulihan bagi mereka yang mengalami ketergantungan narkoba maupun berbagai gangguan kesehatan melalui penyelarasan energi tubuh dan pemanfaatan media air.
Sekretaris P-AP3I Kabupaten Blitar, Muhammad Fuad Hasim, menyampaikan bahwa Terapi Banyuurip menekankan kemampuan alami tubuh untuk memulihkan diri.
“Dengan metode ini, masyarakat dapat menjaga kesehatan dengan cara yang sederhana, murah, dan tetap aman,” ujarnya.
Tidak hanya itu, BNN Kabupaten Blitar juga memberikan pemahaman komprehensif mengenai bahaya narkoba. Materi yang disampaikan mencakup dampak fisik, mental, hingga sosial, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa dimulai dari lingkungan terkecil: keluarga.
Dalam pemaparannya, M. Yusuf Eko Haryanto menegaskan bahwa pemberantasan narkoba bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
“Generasi muda harus berani berkata ‘tidak’. Mereka adalah garda terdepan sekaligus agen perubahan bagi lingkungannya,” tegasnya.
Antusias peserta semakin terlihat saat sesi tanya jawab dibuka. Banyak yang ingin mengetahui lebih dalam manfaat Terapi Banyuurip, proses rehabilitasi, hingga cara menjaga lingkungan tetap bersih dari narkoba. Beberapa peserta mengaku mendapatkan wawasan baru dan termotivasi menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian.
Ketua P-AP3I Kabupaten Blitar, Imam Asmain, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan gerakan nyata memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman narkoba.
“Ini bukan hanya sosialisasi. Kami ingin membangun masyarakat yang sehat, produktif, dan tahan terhadap pengaruh negatif. Ke depan, kami akan menggandeng pemerintah daerah dan sekolah-sekolah agar program ini bisa menjangkau hingga pelosok desa,” ungkapnya.
Dengan membawa semangat “Sehat, Teratur, dan Profesional”, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal terciptanya lingkungan yang lebih peduli terhadap kesehatan, sekaligus menjauhkan generasi muda dari jerat narkoba demi masa depan Kabupaten Blitar yang lebih cerah.
Pewarta: Riyon




















