Kalimantan Utara, sentralnews.com – Wakil Gubernur Kalimatan Utara, Dr Yansen TP M.Si melakukan pengecekkan kendaraan yang akan digunakan untuk patroli bencana usai memimpin Apel Siaga Bencana di Lapangan Agatis, Senin (22/3/2021)
Sebelumnya, Dr Yansen TP, M.Si dalam sambutannya mengapresiasi jajaran Kodam VI/Mulawarman yang selama ini tulus dan ikhlas menjaga dan membantu masyarakat Kaltara, “Dengan rasa ikhlas tersebut pula, tugas-tugas berat yang dikerjakan selama ini terasa ringan,”kata Wagub
Perkembangan situasi bencana alam cukup menyita perhatian publik saat ini, dan mengakibatkan sebagian masyarakat terpaksa harus mengungsi, Dari data Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah di Kaltara mengalami cuaca tidak menentu seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, “Sehingga dari kita harus waspada akan datangnya bencana alam,”katanya.
Tentunya dalam menghadapi fenomena tersebut, saya meminta semua pihak agar bersungguh-sungguh dan siap siaga, salah satunya dengan waspada sedini mungkin dengan kejadian bencana di Kaltara, “Termasuk pula peran Kodam VI/Mulawarman untuk memiliki kemampuan dan keterampilan dan mumpuni dalam melakukan penanggulangan bencana alam di wilayah kita sehinggan selalu siap sedia apabila dibutuhkan,”jelasnya.
Maka upaya pemerintah sendiri dalam kesiapsiagaan bencana adalah dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Program ini digagas sejak 2018 lalu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara. Wagub
Dan setelah dibentuknya Destana, adalah wujud antisipasi dini dalam melakukan penanggulangan bencana di daerah. Destana dibentuk agar desa memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam menghadapi ancaman bencana serta mampu memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.
“Dari laporan BPBD Kaltara, tahun 2020 lalu, sudah ada 7 Destana yang dibentuk. 5 destana dibentuk oleh Pemprov Kaltara dan 2 destana oleh pemerintah pusat,“sebut Wagub.
Sementara Kepala BPBD Kaltara, Andi Santiaji Pananrangi mengungkapkan, selain membentuk Destana, guna antisipasi dini terhadap penanggulangan bencana di desa, BPBD Provinsi Kaltara dalam waktu dekat juga akan membetuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Sekolah Menengah Atas (SMA). Dimana, yang menjadi pilot project SPAB pada tahun lalu adalah yakni SMA 1 Unggulan Tideng Pale, Kabupaten Tana Tidung.
Manfaat SPAB sendiri, kata Santiaji, sebenarnya tentang penguatan kapasitas sekolah itu sendiri dalam menyusun rencana kontinjensi kebencanaan di fasilitas sarana dan prasarana sekolah. Dengan begitu, akan tercipta kesiapsiagaan warga sekolah dalam menghadapi bencana.
Disamping itu perlu juga sekolah beserta komite sekolah untuk menyusun dokumen kajian resiko bencana, dokumen sistem peringatan dini, dan dokumen rencana penanggulangan bencana. “Untuk itu, tidak hanya menyasar siswa di sekolah, perlu komitmen dari pihak sekolah, seperti keterlibatan guru dan penunjang infrastruktur yang ada, sebagai upaya menanggulangi bencana jika terjadi bencana,” tutup Santiaji. (as)