Mukomuko, Sentralnews.com – Para petani rawa lembak Desa Maju Makmur, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, mengeluhkan kesulitan air untuk kepentingan penanaman padi atau pengairan lahan sawah.
Hal tersebut menjadi alasan utama petani meminta kepada pemerintah daerah (pemkab) Kabupten Mukomuko untuk membangun Siring Transier serta pintu Air ungkap Dadan Darusman, salah satu petani Desa Maju Makmur ketika ditemui di Kantor Kepala Desa, Rabu (05/04/2021)
“Biarpun di Desa Maju Makmur ini bukan sawah hamparan,namun setidaknya lahan di Maju Makmur jangan sampai lahan pertanian itu jangan sampai ditanami sawit karena tidak cocok lagi.meskipun hasil jauh dengan di bandingkan dengan sawah hamparan kita tetap menanam padi karna fungsinya selama menanam padi bertahun-tahun keluarga kita tidak membeli beras termasuk kelompok kami,” katanya
Dadan Darusman menjelaskan, untuk satu hektar sawah hamparan bisa menghasilkan 9 ton perhektar sedangkan sawah Lebak perkektar hanya menghasilkan berkisar 4 ton, hal tersebut dikarenakan tanahnya tersebut memiliki kadar tingkat zat besi yang tinggi jadi sawah yang kurang lebih 21 hektar tidak sesubur dengan sawah hamparan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat bertani karena mampu memenuhi kebutuhan beras dikelompok tani tersebut.
“Untuk persawahan rawa Lembak ini adanya cuma di Desa Maju Makmur Kecamatan Penarik,posisinya di sela-sela bukit yang luasnya pun tidak beraturan, artinya rapi pada ditanam sawit, lebih baik dibuat kolam dan bisa ditambah padi,” Jelasnya lagi
Disamping kekurangan air yang terus menjadi kendala didalam mengairi sawah, petani Desa Maju Makmur juga mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk bersubsidi karena persediaan sering terbatas.
“Kami berharap pemerintah Kabupaten Mukomuko segera realisasikan pembangunan transire serta pintu Air karena petani membutuhkan sumber air untuk pengairan sawah, salah satu petani Dadan Darusman,” Tutupnya