Bengkulu, SentralNews.com – Dalam melanjutkan program pemberdayaan usaha Mikro, kecil dan menengah untuk menambah nilai Pendanaan di tahun anggaran 2021, Gubernur Rohidin Mersyah hadiri rapat Zoom meeting bersama lembaga terkait penerapan aplikasi BELA di gedung Pola VIP Gedung Provinsi Bengkulu, Jum’at (7/5/2021).
Melanjutkan sistem tersebut, pemerintah kembali membahas pembahasan utama mengenai penerapan BELA (Belajar Langsung) dan pengadaan langsung untuk semua daerah.
“Hari ini menggunakan sistem ketetapan online dan berorientasi pada penggunaan produk lokal dengan melibatkan UMKM, dan mungkin sekarang sudah disiapkan programnya. UMKM sendiri harus di data terdahulu agar mereka harus berada dalam jaringan sistem online,” ujar rohidin mersyah
Hal ini Kepala Inspektorat, Heru Susanto. Ia meminta-minta untuk dinas terkait seperti Operasi UKM, Kominfo, dan BUMT Bank Bengkulu untuk membahas lebih lanjut bagaimana sistem untuk mendata para pelaku usaha kecil menengah mikro untuk dipilih dan diikutsertakan dalam BELA dalam pemerintahan.
“Ya pelaku usaha kecil ini bisa berhubungan antar koneksi seperti Grab, Gojek, Shopee yang mempermudah usaha pelaku usaha kecil di lokal Bengkulu ini,” jelas Heru.
Ia menambahkan bahwa sistem aplikasi UMKM ini dapat meningkatkan anggaran ekonomi di masyarakat yang memiliki usaha kecil. Melalui pembelajaran langsung (BELA), maka akan di tutorialkan bagaimana menginterkoneksikan dalam pembelian suatu barang melalui aplikasi online.
“Harapannya ditahun 2021 ini sudah dimulai, nanti ditahun 2022 Provinsi Bengkulu bisa mendorong kebutuhan dan kota juga sudah bisa menerapkan aplikasi belajar langsung. Namanya nanti boleh apasaja misalnya daerah kita bernama” Berijo “dan di jawa timur” Bejo “, pokoknya ciri khas Lokal masing-masing -masing, “tutur Kepala Inspekstur tersebut. (Adv/Ta)