ASAHAN, Sentralnews.com – Aksi unjukrasa puluhan mahasiswa yang meminta Bupati Asahan agar memproses serta mencopot Kepala Desa Sei Alim Hasak berinisial MA, diwarnai saling dorong dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), di Halaman Kantor Bupati Asahan, Senin (31/05/2021).
Aksi unjukrasa puluhan mahasiswa yang diterima Bupati Asahan diwakili oleh Kadis PMD Asahan M. Azmy ini, meminta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Asahan untuk mengeluarkan rekomendasi pemberhentian Kades Sei Alim Hasak. Mendesak Bupati Asahan untuk memberhentikan MA selaku Kepala Desa. Meminta Kapolres Asahan menindak lanjuti laporan dari masyarakat atas dugaan Tindak Pidana Pornografi yang dilakukan MA. Meminta MA untuk memberikan klarifikasi kepada masyarakat. Mendesak MA untuk mundur dari jabatannya.
Kordinator unjukrasa Adi Candra Pranata dalam orasi nya meminta Pemerintah Kabupaten (Bupati) Asahan dan Polisi Resort Asahan agar secepatnya memproses dan menindak lanjuti kasus pornografi yang diduga dilakukan oleh oknum Kepala Desa tersebut, yang videonya sempat beredar luas di media sosial.
“Kami meminta agar Bupati dan Polres Asahan agar secepatnya memproses dan menindak lanjuti tuntutan kami, juga sebagai pertanggung jawaban Bupati dengan Visi Misi Kabupaten Asahan yaitu “Masyarakat Asahan yang Religius dan Berkarakter”, tegas Candra dilokasi.
Ditambahkan Candra, saat ini masyarakat Asahan harus mengelus dada dan menelan ludah, melihat tingkah laku yang sengaja dipertontonkan oleh para pemimpin di tanah Rambate Rata Raya ini, dan kejadian ini juga sempat diberitakan oleh salah satu media online , sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat luas khususnya di Desa Sei Alim Hasak.
“Untuk proses hukum sudah ada pengaduan masyarakat di polres Asahan, jadi kita masih menunggu hasi tindak lanjutnya,” pungkas Candra.
Setelah mendengar pernyataan sikap dan tuntutan dari peserta unjuk rasa, Kadis PMD Asahan, M. Azmy mengatakan akan secepatnya menindak lanjuti permasalahan oknum Kades tersebut, dan akan berkordinasi dengan Polres Asahan terkait proses hukumnya.
“Sampai saat ini belum ada pengaduan yang masuk kepada kami, setelah aksi ini, kami akan secepatnya menindak lanjuti permasalahan tersebut,” tegas Azmy.
Setelah mendapat jawaban dari perwakilan Pemkab Asahan, para peserta unjuk rasa lanjut melakukan aksi nya ke Kantor Desa Sei Alim Hasak, saat tiba di lokasi para peserta tidak dapat menemui sang Kades, dikarenakan tidak berada di tempat.
“Info nya pak Kades Lagi di Polres, HP nya pun gak aktif, jadi kami gak bisa ngasi keterangan apapun,” terang Katino selaku ketua BPD Sei Alim Hasak kepada wartawan. (Heri)