Tol Bengkulu Terkendala di Pembebasan Lahan, Anggota DPRD Minta Keseriusan Pemerintah

Bengkulu, sentralnews.com- Proyek pembangunan jalan tol Bengkulu- Lubuk Linggau diduga mandek lantaran mengalami kendala di pembebasan lahan.

Hal ini bukan tanpa alasan, Mohd. Gustiadi, S. Sos Anggota DPRD Provinsi yang akrab disapa Edi Tiger ini mengatakan saat kunjungan kerja Komisi III DPRD ke PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi dan penyedia jalan tol beberapa waktu yang lalu, progres pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Palembang masih terkendala masalah pembebasan lahan. Permasalahan ini lah yang sampai saat ini menyebabkan mandeknya progres pembangunan tersebut

Lahan yang ada saat ini tidak sampai 1 kilometer sehingga pihak PT Hutama Karya tidak bisa melakukan percepatan pengerjaan jalan tol karena menurut informasi yang beliau temui, Tol baru bisa dikerjakan minimal 6 kilometer titik awal serta sudah dilakukan pembebasan lahan.

“Mereka ini kan sudah di lapangan, sudah ada targetnya. Cuma itu tadi syarat utamanya 6 kilometer lahan itu, baru mereka bisa memulai, untuk HK yang sudah profesional dan sudah membangun tol di seluruh indonesia gak lama mereka mengerjakan Tol itu,” tutur Mohd. Gustiadi, S. Sos, Rabu (17/12).

Menurut Edi Tiger, pemerintah Provinsi Bengkulu perlu membentuk tim khusus untuk percepatan pembangunan jalan tol. Terkait masalah anggaran, pemerintah daerah perlu mengkaji guna memastikan lahan yang hendak dibangun jalan tol tidak bermasalah.

“Ya harus bekerja sama, kita punya DPD/DPR RI, kita juga harus membentuk timsus melakukan penganggaran yang kita disini untuk mempercepat keseriusan ini, timsus bisa saja dipimpin Gubernur, BPN, atau dari wakil rakyat,” sambung Mohd. Gustiadi, S. Sos.

Setelah adanya pembentukan timsus percepatan pembangunan jalan tol terutama pada pembebasan lahan diharapkan pihak PT Hutana Karya bisa cepat bergerak.